Berita Klaten Terbaru
Kisah Pilu Bayi di Klaten, Tak Bisa Lagi Rasakan Pelukan Sang Ibu Akibat Racun Maut Pakdenya
Kisah pilu dialami bayi di Klaten. Pelakukan ibundanya tak bisa didapatkan lagi akibat racun tikus
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Tri Widodo
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pelukan hangat seorang ibu kini tak bisa lagi dirasakan bayi yang belum genap satu bulan di Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten.
Ibundahnya, Hany Dwi Susanti (30) telah pergi selama-lama akibat diracun tikus oleh Sarbini (43).
Iya, pembunuhan ibu muda karena diracun kakak iparnya itu, telah membikin tiga anak yang masih kecil-kecil itu jadi Piatu.
Sigit Nugroho, suami Hany harus merawat anaknya yang berusia 7 tahun dan 2,5 tahun seorang diri.
Sedangkan bayinya yang masih berusia 22 hari untuk sementara dirawat oleh sang nenek di Solo.

“Kami berharap kasus ini diusut tuntas, pelaku dihukum seberat-beratnya,” kata, Eko Susanto, salah satu keluarga korban kepada TribunSolo.com, Selasa (2/11/2021).
Sigit tak menampik, jika kepergian Hany meninggalkan anak bontot yang baru hitungan hari.
Dia kini merawat dua anaknya, sedangkan anak ketiganya sementara dirawat neneknya.
"Kalau masalah anak, tetap saya yang merawat, tapi yang paling kecil saya titipin ke neneknya di Solo, karena masih pertumbuhan," aku dia.
Baca juga: Tak Akan Bisa Tidur, Polisi Solo Raya Incar Penipu Ngaku Denny Sumargo yang Sasar Panti & Ponpes
Baca juga: Reaksi Suami Tahu Pembunuh Istrinya di Klaten Salah Sasaran : Kenapa Susu Anak Juga Diberi Racun?
Kenapa Racun Juga Diberi ke Susu?
Keluarga korban pembunuhan bereaksi terhadap pernyataan pelaku Sarbini (43) soal mana saja yang diberi racun tikus apotas olehnya.
Suami korban, Sigit Nugroho menganggap alasan tersangka membunuh mengada-ngada di antaranya kerena alasan cemburu akibat dirinya memboncengkan istri pelaku saat di sawah.
Di rumahnya di Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten ke sawah.
"Saya memboncengkan kakak saya apakah salah? Saat itu kakak saya berada di sawah," ujar Sigit kepada TribunSolo.com, Rabu (3/11/2021).
Baca juga: Sosok Ibu Muda di Klaten yang Tewas Diracun Dikenal Ramah, Sehari-hari Jadi Tukang Cuci Laundry
Baca juga: Ini Tampang Sarbini, Pembunuh Ibu Muda di Klaten dengan Racun Tikus, Kini 3 Anak Korban Jadi Yatim