Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Warga Sekitar Masjid Raya Sheikh Zayed Diserbu Rumor, Ketua RT Sebut Hoaks: Tak Ada Penggusuran

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berbondong-bondong ke Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (14/11/2022). Itu setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO -  Tidak akan ada penggusuran yang akan dilakukan ke depan setelah kehadiran Masjid Raya Sheikh Zayed, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. 

Setidaknya itu yang diyakini warga sekitar kawasan masjid yang baru saja diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden UEA Mohamed bin Zayed (MBZ).

Indrijati menjadi salah seorang yang meyakini itu meski beberapa waktu lalu sempat tersiar kabar tak sedap soal potensi penggusuran.

Ketua RT02/RW 13 tersebut juga tidak menampik adanya sejumlah rumor tak bertanggung jawab soal penggusuran beredar beberapa waktu lalu.

Rumor tersebut bahkan sudah terdengar hingga di luar wilayah RW 13. 

Indrijati memastikan bila rumor soal penggusuran tersebut merupakan hoaks.

Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Bawa Berkah : Warga Punya Pekerjaan Baru, Kini Boleh Kelola Parkir

"Tidak ada (penggusuran). Itu hoaks," kata dia. 

Keyakinan Indrijati bila rumor penggusuran itu benar-benar hoaks menguat setelah adanya pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pertengahan Oktober 2022. 

Gibran saat itu menyampaikan tidak ada penggusuran di kemudian hari, termasuk setelah Masjid Raya Sheikh Zayed diresmikan. 

Selain rumor penggusuran, rumor lain juga berhembus terkait wilayah RW 13, yakni soal beberapa investor yang sudah mengincar beberapa lahan yang ada di sekitar Masjid Raya Sheikh Zayed.

Rumor tersebut bahkan sampai menyebut bila ada yang menawar Rp 15 juta hingga Rp 35 juta per meter.

Indrijati pun mengatakan rumor tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"(Ada rumor yang mengatakan bila) sudah ada yang ditawar Rp 15 juta, namun mintanya Rp 35 juta per meter. Ternyata rumor tersebut tidak benar," katanya. (*)

Berita Terkini