Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pemilihan Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah (PP) Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah akan dilakukan dengan e-voting.
Ketua Panitia Pemilihan, Dahlan Rais mengatakan, ada catatan karena saat simulasi e-voting saat pemilihan anggota tetap ada beberapa kendala.
Namun ia optimis kendala ini bisa diatasi saat pengambilan suara pada Sabtu (19/11/2022).
"Sudah melalui tahapan simulasi. Ada beberapa catatan. Ketika selesai memilih sebagian peserta tidak di-save ditinggal pergi," jelasnya saat jumpa pers, di Auditorium Mohamad Al Djazman UMS, Jumat (18/11/2022).
Menurutnya, ini menjadi catatan penting agar pada saat pemilihan tidak terjadi, sehingga menjadi pengalaman.
Berbagai proses mulai dari penjaringan sampai penentuan calon tetap anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah dilakukan.
Dari 206 yang diusulkan saat ini tersisa 39 calon tetap yang nantinya dikerucutkan menjadi 13 pada Muktamar.
"Pada pemilihan periode ini dari 206 calon yang menyatakan 126 dalam proses 7 orang meninggal. Ada yang mengundurkan diri. Jadi 39 calon," jelasnya.
Baca juga: Daftar Calon Anggota Tetap PP Muhammadiyah dan Aisyiyah Periode 2022-2027 : Ada Haedar hingga Siti
Baca juga: Daftar 39 Nama yang Terpilih Jadi Calon Anggota Tetap Pimpinan Pusat Aisyiyah Periode 2022-2027
Nantinya, 2.600 peserta yang memiliki hak pilih akan memberikan suaranya di 50 bilik yang disediakan.
"Dari 39 nama akan kita susun sebagai alfabetis dengan gelar di belakang," terangnya.
Sekretaris Panitia Pemilihan, Budi Setyawan menjelaskan, mulanya e-voting dibuat karena Muktamar rencana akan digelar melalui daring.
Hanya saja, saat Muktamar dapat digelar luring e-voting tetap digunakan karena dinilai lebih efisien.
"Ketika pandemi covid direncanakan daring. Meskipun tanwir memutuskan luring tetap memakai e-voting. Karena semua lebih cepat," jelasnya. (*)