Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Biasanya, menu sate kambing di sajikan di atas piring, namun salah satu warung sate kambing muda dibawah lima bulan (Balibul) ini punya cara yang berbeda.
Sate kambing yang telah selesai di bakar disajikan di atas hotplate yang panas.
Baca juga: Kuliner Karanganyar: Sei Ayam Khas Rote di Klodran, Menikmati Daging Ayam dengan Sensasi Berbeda
Namanya, Warung Sate Hotplate Kambing muda Pak Gianto.
Keberadaan warung sate yang baru dibuka 1,5 bulan ini pun bisa menjadi referensi jika berkunjung atau melintasi Boyolali.
Apalagi, lokasi warung ini juga strategis, yakni berada di pinggir jalan raya Solo-Semarang, tepatnya di sebelah setelah Kantor Kecamatan Teras.
Buka dari pukul 11.00-20.00 WIB, warung ini menyajikan menu Sate Kambing Hotplate, Gulai, Tengkleng, dan Tongseng.
Soal harga, pengunjung tak perlu khawatir.
Untuk menikmati sate kambing Balibul Hotplate ini, cukup dengan mengeluarkan kocek Rp 30 ribu.
Harga yang sama juga berlaku untuk Tongseng.
Baca juga: Kuliner Solo: Leker Gajahan Bp. Fathoni Jr, Tinggalkan Pesanan Lebih Dari 3 Jam, Bakal Dijual Lagi
Sedangkan untuk gulai tengklengnya dibandrol dengan harga Rp 25 ribu.
Meski terbilang baru, namun karena cara penyajiannya yang berbeda dan rasanya yang bikin ketagihan, dalam sehari warung ini bisa menghabiskan 4-5 ekor kambing.
"Kalau weekend atau hari libur bisa lebih dari 5 ekor kambing," kata Joko Santoso kepala Warung, kepada TribunSolo.com, Senin (30/1/2023).
Menurutnya, pihaknya sengaja menyajikan menu sate kambing dengan cara yang berbeda.
Sate kambing Balibul yang sudah enak ini akan terasa lebih maknyus jika disantap selagi hangat.
" Terus biar bertahan lama angatnya. Kita sajikan di atas hotplate," tambahnya.
Selain itu, daging kambing sebelum dimasak juga sudah dimarinasi dengan bumbu tradisional.
" Sehingga bumbunya meresap. Daging tidak prengus (berbau kambing), bahkan tambah empuk," pungkasnya.
(*)