Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tarian Bedhaya Anglir Mendung disuguhkan dalam prosesi Jumenengan KGPAA Mangkunagara X di Pura Mangkunegaran, Rabu (1/3/2023).
Tarian tersebut dibuka dengan tembang yang dinyanyikan Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo.
Para penari Bedhaya Anglir Mendung kemudian keluar dari Ndalem Ageng Pura Mangkunegaran sekira pukul 10.10 WIB.
Mereka kemudian berjalan dengan pelan nan anggun menuju ke Pendhapi Ageng Pura Mangkunegaran.
Sebanyak lebih kurang 7 penari turut serta dalam Tari Bedhaya Anglir Mendung.
"Tarian Bedhaya Anglir Mendung yang ada di Pura Mangkunegaran diciptakan lewat olah batin," kata Pengamat Budaya UNS, Tunjung W Sutirta kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Suasana Jumenengan Mangkunagara X : Paku Buwono XIII Hadir, Tari Bedhaya Anglir Mendung Disajikan
Tunjung menjelaskan tarian Bedhaya Anglir Mendung merupakan media kontemplasi dengan sang pencipta.
"Tarian ini bukan sekedar seni tapi juga sekaligus di situ media untuk kontemplasi sehingga mengikuti Jumenengan harus hening," ucap dia.
Dari pantauan TribunSolo.com, keheningan memang sangat terasa dan dijaga ketika tarian Bedhaya Anglir Mendung ditarikan.
Tetabuhan karawitan dari Gamelan Kenyut Mesem pun mengiringi prosesi tarian yang diciptakan KGPAA Mangkunagara I.
"Jadi memang harus betul-betul menjaga keheningan (saat tarian Bedhaya Anglir Mendung ditarikan)," ujarnya. (*)