Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Erupsi Merapi terjadi sebanyak dua kali Sabtu (11/3/2023), yakni pada pukul 12.12 WIB dan 12..46 WIB.
Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, satu kali guguran lava Gunung Merapi dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya.
Selain itu, juga nampak asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan ketinggian 50-100 meter dari puncak kawah.
Terkait status kegempaan, teramati terdapat 9 guguran, dengan amplitudo 4-11 mm dan durasi 43.9-96.6 detik.
Sedangkan jarak bahaya berada di radius 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi mengarah ke Kali Bebeng dan Krasak.
Baca juga: Kondisi Kemalang Klaten Pasca Erupsi Merapi : Tiga KRB Aman, Abu Mengarah ke Barat Daya
Baca juga: Hujan Abu Vulkanik Merapi Turun di Wilayah Selo Boyolali, BPPTKG : Yang Diguyur Tlogolele dan Klakah
Petugas Pos Babadan, Yulianto mengatakan erupsi kali ini memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut hingga utara.
"Kalau Awan Panas Guguran (APG) mengarah ke barat daya, tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara, karena faktor angin," katanya dalam siaran Pers yang diterima TribunSolo.com, Sabtu (11/3/2023).
Menurutnya, abu vulkanik turun dengan cukup tebal.
Sementara, Yulianto sudah menerima laporan ada 8 desa yang terdampak hujan abu.
Delapan desa itu turun di wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang.
"Rinciannya ada di Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, serta juga turun di Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang," rincinya.
"Selanjutnya di Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali," imbuhnya.
Saat ini, belum terdapat informasi apakah ada warga yang mengungsi imbas erupsi Gunung Merapi
Warga diimbau untuk mengungsi apabila terjadi 5-6 kali guguran, dan cakupan bahaya terus berkembang lebih dari 7 kilometer.
Sejak November 2020 hingga sekarang, status Gunung Merapi masih dalam level III atau siaga.
Status Gunung Merapi akan diperbarui apabila ada perubahan ataupun peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
(*)