"Langsung, begitu itu saya WA dan telpon (Rita) tidak bisa, off gitu," terangnya.
Haryadi sempat mencoba mencari dengan menyisir jalan yang mungkin dilewati sang istri.
"Saya berinisiatif nyisir ke Mojosongo habis itu aku ke Boyolali (sore) saya tanya ibu bapak (mertua) dan ternyata (Rita) nggak sampai," kata Haryadi yang nampak bercerita sambil menahan kesedihan.
Warga Baturan itupun juga sempat mencari informasi dari teman-teman Rita namun tidak membuahkan hasil.
"Di sana saya telpon anak laki-laki saya untuk mencari informasi nomor telepon Mbak Handayani, Dia nyari info-info terus dapat nomornya, ternyata istri saya belum sampai di sana," katanya.
Selang sehari, akhirnya Hariyadi membuat laporan orang hilang ke Polsek Colomadu.
"Iya karena kan memang harus 1x24 jam, kalau bikin laporan orang hilang, Tapi malam saya udah nyisir IGD rumah sakit dari Boyolali, Solo, sampai Wonogiri sampai Sukoharjo sudah tak cari tidak ada," terang Hariyadi.
"Besoknya karena tidak ada keterangan dan masih tidak bisa dihubungi, saya keliling lagi, di terminal, terus stasiun, terus hotel, terus semuanya fasilitas umum yang 24 jam ternyata nihil," tambahnya.
Di hari yang sama setelah sang istri diketahui tak bisa dihubungi, Haryadi tidak tahu ada informasi temuan sepeda motor di Baki, Sukoharjo.
"Dan ternyata saya tidak tahu ada informasi penemuan motor, Tidak ada konfirmasi saat motor ditemukan, kami bisa melacak lewat medsos," ungkapnya.
Seperti diketahui, motor yang ditunggangi Rita ditemukan di Baki, Sukoharjo pada hari Senin (24/4/2023) siang dengan kondisi kunci motor hilang dan motor berada di atas irigasi sawah.
"Istri saya pergi itu gak bawa apa-apa, uang aja gak bawa hanya handphone dan parcel (sembako), SIM, STNK, uang, kartu ATM semua di rumah," jelasnya.
Haryadi yang tidak menyerah mencari keberadaan istrinya dan sempat mencoba mengecek lokasi terakhir email di hape Rita aktif.
Ternyat Hariyadi menemukan, hp sang istri terakhir aktif di Loji Gandrung (rumah dinas Wali Kota Solo)
"Email aktif terakhir di posisi Loji Gandrung (Solo), habis itu mati dari Email, IME sampai HP tidak bisa dilacak," ujar Haryadi.
Pengusaha bengkel motor itu kini hanya bisa berdoa dan berharap istrinya cepat pulang.
"Harapan saya selalu pengen yang terbaik ya, dia pulang nggak kekurangan suatu apapun," pungkasnya. (*)