Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - TPP Al Firdaus gelar edukasi kesehatan gigi dan mulut untuk anak usia dini sekaligus pemeriksaan rutin.
Rencananya akan yang di ikuti 169 siswa, secara bergilir selama dua hari, dimulai sejak Selasa dan berakhir hari ini Rabu (9-10/5/2023).
Kegiatan tersebut sekaligus untuk mengenalkan profesi dokter yang sering membuat anak-anak takut berobat saat sakit.
Diungkapkan Humas TPP Al Firdaus, Iin Sulistyaningsih kegiatan tersebut sebagai implementasi bahwa Al Firdaus sebagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) holistik integratif.
Dimana Paud mendukung pemenuhan layanan esensial yang holistik (melihat secara keseluruhan) melalui penyelenggaraan layanan terintegrasi antar unit.
Baca juga: Melihat Semangat Belajar di Al Firdaus, Kurikulum Merdeka untuk Memerdekakan Minat Belajar Siswa
Dimana Paud merupakan pendidikan anak usia dini yang mengintegrasikan segala aspek dan nilai-nilai dalam pendidikan.
Selain itu program layanan dalam Paud holistik integratif terdiri dari 5 jenis layanan, yakni: layanan pendidikan, pengasuhan, keamanan, kesehatan dan layanan gizi.
"Untuk edukasi kesehatan, kita bekerjasama dengan salah satu wali murid yang merupakan tenaga kesehatan."
"drg Nabila Amalia Hermanegara (wali murid) bersama tim dari Dentabilia Dental Clinic akan memberikan edukasi terkait kesehatan gigi dan mulut," ungkapnya.
Hal tersebut diperlukan agar anak-anak tahu bagaimana cara merawat kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Tak hanya itu, anak juga akan menerima pemeriksaan kesehatan oleh dokter dari PKU Muhammadiyah Surakarta yang rutin digelar setiap semester sekali.
Baca juga: Rangkaian Ngabuburit Asik Bersama Al Firdaus Ditutup, Siswa-siswinya Belajar Syiar Lewat Pentas Seni
Sementara itu, pemeriksaan yang dilakukan meliputi kesehatan mata, telinga, berat badan dan gigi.
"Kita bekerja sama dengan PKU Surakarta, dengan mendatangkan dokter umum dan dokter gigi sekaligus dua perawat yang akan memeriksa langsung kesehatan anak-anak dari mulai usia pre K hingga K 2,"
Kegiatan tersebut juga untuk menjaga kepercayaan dari orang tua, bahwa di sekolah tersebut memperhatikan kesehatan peserta didik.
Hal itu dapat terlihat dari rekam medis yang dihasilkan, dan tentunya pemeriksaan medis tersebut akan dilakukan secara berkelanjutan selama anak mengenyam pendidikan di Al Firdaus.
"Sehingga kesehatan anak pun akan terpantau baik gini dan umum dari usia dini hingga selesai pendidikan di Al Firdaus,"
Iin menjelaskan, jika nantinya ditemukan masalah kesehatan pada anak sehingga membutuhkan penanganan khusus.
Dokter akan memberikan catatan ke dalam buku pemeriksaan yang disediakan kepada pihak sekolah dan selanjutnya akan diteruskan kepada orang tua.
"Catatan yang dari dokter tersebut akan diteruskan oleh guru kelas kepada orang tua."
"Nantinya dari catatan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh orang tua untuk dilakukan tindakan medis lebih lanjut, sehingga anak-anak dapat mendapatkan penanganan sesuai kebutuhan," terangnya.
Baca juga: Serunya Kegiatan Belajar TPP Al Firdaus di Bulan Puasa: Praktek Salat Hingga Mengenal Sejarah Masjid
Meski sudah dikemas kedalam kegiatan yang ceria dan komunikatif namun tetap saja ada anak yang masih enggan berhadapan langsung dengan dokter.
Untuk itu, pihak sekolah telah menyiapkan cara khusus bagi anak tersebut mengingat pentingnya menjaga kesehatan anak sejak dini.
"Dari guru sendiri selalu menyampaikan bahwa dokter itu adalah teman, tapi memang ada di anak usia dini itu yang memang takut dengan dokter."
"Jadi selain penjelasan dari guru, teman-teman mereka juga mengajak untuk tidak takut kepada dokter."
"Tapi biasanya untuk anak-anak yang terlanjur takut akan kita temani atau dampingi saat pemeriksaan kesehatan itu," jelasnya.
Sementara itu, salah satu dokter yang ditunjuk PKU Muhammadiyah dalam kegiatan tersebut, drg. Iin Ariestin mengatakan jika kegiatan tersebut sudah terselenggara sejak 10 tahun silam.
Program kerjasama antara PKU Muhammadiyah Surakarta dengan TPP Al Firdaus tersebut sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan anak.
"Tujuan sebetulnya bukan hanya sekedar kesehatan anak-anak saja, tapi memberi experience kepada anak-anak bahwa diperiksa itu tidak menakutkan," jelasnya.
Menurutnya dengan keberhasilan program tersebut dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi anak.
"Karena efeknya sangat luar biasa, anak-anak menjadi lebih welcome (tidak takut) kepada dokter."
Dengan edukasi yang menyenangkan, membuat anak-anak lebih terbuka dalam menceritakan pengalamannya bahwa diperiksa oleh dokter itu tidak menakutkan.
"Jadi kita memberikan kepercayaan pada anak-anak bahwa pemeriksaan juga tidak hanya dilakukan saat sakit saja namun mereka juga harus menjaga kesehatan," pungkasnya.
(*)