Ibadah Haji 2023

Kisah Sutarmin, Kuli Panggul Pasar Gondang Sragen : Tidak Menyangka, Saya Bisa Naik Haji 

Penulis: Septiana Ayu Lestari
Editor: Adi Surya Samodra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutarmin (52) seorang penjual belut dan kuli panggul di Pasar Gondang, Sragen yang beruntung bisa berangkat haji pada tahun 2023 ini, saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (1/6/2023).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Sutarmin (52) tidak kuat menahan tangis, ketika ditanya bagaimana perasannya bisa berangkat haji tahun 2023 ini.

Sembari mengusap air matanya, Sutarmin mengaku tidak pernah menyangka atau membayangkan bisa berangkat ke tanah suci.

“Saya tidak menyangka sama sekali, betul saya tidak menyangka sama sekali,” ujar Sutarmin sambil menyeka air matanya saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (1/6/2023).

“Saya tidak menyangka sama sekali, saya bisa naik haji, bisa naik haji,” imbuhnya lirih

Ya, bisa menunaikan ibadah haji tidak pernah dibayangkan oleh Sutarmin, karena ia memang tidak pernah mendaftar haji sebelumnya.

Sutarmin menjadi salah satu orang yang beruntung, yang menjadi calon jemaah haji asal Sragen tahun 2023 ini, sebagai ahli waris menggantikan bapaknya yang sudah berpulang.

Baca juga: Masrikan Rejo, Calon Haji Asal Demak Wafat di Madinah, Penyebabnya Penyakit Jantung

Baca juga: Mudahnya Pembuatan Gelang Haji : Dibuat Dadakan Bak Tahu Bulat, Ukir Nama Jemaah Pakai Kertas Print

Bapak Sutarmin yakni Diro Karyono telah mendaftar haji bersama istrinya, Sanem (73) pada tahun 2011 lalu.

Keduanya bisa mendaftar haji setelah menjual kios miliknya di Pasar Gondang, Sragen.

Seharusnya Diro Karyono dan Sanem berangkat pada tahun 2020 lalu.

Namun, karena pandemi Covid-19, keberangkatan ibadah haji pun harus ditunda.

Belum sampai waktu keberangkatan ke tanah suci, Diro Karyono meninggal dunia pada tahun 2021 lalu.

Kemudian, keluarga berdiskusi siapa yang akan menjadi ahli waris untuk berangkat haji.

“Saya anak nomor tiga dari lima bersaudara kebetulan, terus anak pertama nunjuknya ke saya, tapi saya tidak mau, akhirnya tanya mas saya, saya tanya mas kamu mau nggak, akhirnya dia mau, terus saya santai,” jelas dia.

“Waktu itu musyawarahnya pada tahun 2021, setelah itu, baru saja 3 bulan terakhir ini, kakak saya bilang begini, saya tidak bisa berangkat, saya tanya kenapa, katanya tidak bisa meninggalkan pekerjaan yang di Jakarta, kalau wira-wiri gimana, akhirnya oleh keluarga saya yang ditunjuk untuk berangkat,” tambahnya.

Sutarmin, yang kini berdomisili di Desa Pakah, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini akhirnya setuju menggantikan bapaknya.

Ia hanya melakukan persiapan selama 3 bulan terakhir, mulai dari manasik haji hingga melengkapi dokumen maupun perlengkapan pergi haji.

Sutarmin pun sampai menjual tanah, untuk melunasi biaya haji dan membeli kebutuhan yang lain selama mendampingi sang ibu di tanah suci.

Pria yang akrab disapa Fatih itu, tidak memiliki tabungan yang cukup sebagai persiapan berangkat haji.

Lantaran, keseharian Sutarmin adalah seorang penjual belut dan kuli panggul di Pasar Gondang.

Bapak dua anak itu, sudah akrab dengan Pasar Gondang sejak masih SMP pada tahun 1989.

Ia sempat menjadi mengelola toko kedua orang tuanya, sebelum diserahkan kepada adiknya.

“Sekarang sehari-hari mencari belut, selepas maghrib memasang perangkap di sawah, kemudian setelah jam 19.00 WIB, saya pulang, jam 01.00 WIB sampai jam 02.00 WIB saya kembali ke sawah untuk mengambil hasil tangkapan, kemudian saya bersihkan isi perut belutnya, dan kemudian direnteng,” jelasnya.

“Paginya berjualan belut keliling di Pasar Gondang, sembari nguli, di Pasar Gondang sampai jam 12.00 WIB biasanya,” terangnya.

Satu ikat belut, ia jual dengan harga Rp 10.000, sedangkan satu kilogramnya senilai Rp 50.000.

Sedangkan, untuk sekali mengantar barang belanjaan, Sutarmin biasa dibayar Rp 5.000.

“Pendapatan sehari-hari kadang-kadang ya zonk, kalau rezeki banyak ya banyak, kalau zonk sudah biasa, setidaknya cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujar Sutarmin.

Kini, Sutarmin sudah menyiapkan segala sesuatu, termasuk keperluan ibunya selama melaksanakan ibadah haji.

Ia dan ibunya akan berangkat pada 10 Juni 2023 nanti, dan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 61.

(*)

Berita Terkini