Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Tradisi Labuhan Ageng digelar di Pantai Sembukan yang berada di Desa/Kecamatan Paranggupito pada Selasa (18/7/2023) mengundang antusiasme warga dan wisatawan.
Tradisi itu sebagai bentuk wujud syukur atas rezeki.
Rezeki yang dimaksud adalah rezeki yang berupa hasil bumi atau hasil pertanian juga hasil perikanan yang ditangkap dari Laut Selatan.
Dalam tradisi itu, warga menyembelih seekor sapi.
Namun yang unik adalah hanya bagian tubuh saja yang dimasak.
Bagian kepala, kaki dan buntut sapi dilarung ke laut selatan.
Baca juga: Tradisi Malam 1 Suro di Wonogiri, Warga Paranggupito Gelar Labuhan Ageng di Pantai Sembukan Besok
Selain itu ada juga hasil bumi milik warga setempat yang dibentuk menyerupai gunungan.
Hasil bumi itu setelah dikirab dibagikan ke masyarakat yang menyaksikan tradisi tersebut.
Kades Paranggupito, Dwi Hartono mengatakan di tahun ini wisatawan Pantai Sembukan bisa melihat langsung tradisi di malam 1 suro itu.
Sebab tradisi tersebut sempat digelar terbatas selama tiga tahun karena kasus Covid-19.
"Peserta dan tamu undangan ada sekitar 700 orang, belum termasuk orang dari luar atau wisatawan," jelasnya.
Dalam tradisi Labuhan Ageng di tahun ini, kata dia, juga digelar pentas budaya di kawasan pantai sejak siang.
Sementara acara inti Labuhan Ageng dimulai sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Kegiatan dimulai dengan kirab sesaji.
Kepala sapi dan hasil bumi milik warga setempat dipikul warga. Hasil bumi itu dibuat gunungan.
"Karena sudah endemi, tahun ini mulai merangkak ke budaya. Sekaligus mempromosikan budaya dan melibatkan seluruh masyarakat," jelasnya. (*)