Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Politisi PDIP, Gibran Rakabuming Raka merespons kemunculan dukungan ke putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) di Pemilu 2024.
Dukungan itu, salah satunya, datang dari kelompok Barisan Santri Surakarta.
Deklarasi dukungan dilakukan di Terminal Tirtonadi Solo, Minggu (3/9/2023) sore.
Menurut Gibran, kemunculan dukungan terhadap Yenny Wahid itu tak lepas karena sosoknya yang memiliki peluang besar menjadi bacawapres.
Termasuk, bacawapres yang mendampingi bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Baca juga: Tantangan Puan ke PDIP Wonogiri, Raih 43 Kursi DPRD, Jekek : Siap, Bentuk Kepatuhan Kami
Baca juga: Muncul Dorongan untuk Yenny Wahid Cawapres dari Solo Raya, Suara Nahdliyin Terpecah?
"Tapi saya rasa Mbak Yenny bisa diterima semua kubu semua koalisi," jelas Gibran di Loji Gandrung, Senin (4/9/2023).
"Beliau kan basis massanya besar juga di basis NU," tambahyna.
Namun, ia tidak berbicara lebih jauh mengenai hal ini.
"Aku dudu pengamat politik. Saya tidak bisa jawab itu," terangnya.
Namun, setelah ada deklarasi Anies dan Muhaimin, Gibran belum melakukan komunikasi lagi dengan Yenny.
"Belum kalau urusan itu," jelasnya.
Dukungan ke Yenny
Sebelumnya, seratusan santri dari berbagai daerah di Solo Raya mendeklarasikan dukungan kepada Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang sering Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk Pemilu 2024.
Acara deklarasi tersebut diadakan di lantai dua Terminal Tirtonadi Solo, Minggu (3/9/2023) sore.
Deklarasi tersebut dilakukan oleh sejumlah santri yang menamakan diri mereka sebagai Barisan Santri Nusantara Solo Raya.
Koordinator Barisan Santri Nusantara Solo Raya, Slamet Abidin menjelaskan bahwa deklarasi ini sebagai dorongan kepada Yenny Wahid untuk bisa maju menjadi Cawapres.
"Kami bermaksud dari kami itu barisan santri Nusantara itu melihat perkembangan ini mendukung Mbak Yenny Wahid sebagai cawapres 2024," terang Slamet saat ditemui usai acara.
Lebih lanjut, Slamet menerangkan siapapun boleh meminang Yenny Wahid sebagai cawapres.
Namun dirinya berharap Capres yang meminang tidak lain antara Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Baca juga: Barisan Santri Solo Nyatakan Tak Dukung Cak Imin, Sebut Nahdliyin Pilih Dukung Yenny Wahid
"Entah nanti yang meminang Pak Ganjar, entah itu nanti yang meminang Pak Prabowo. Jadi barisan santri itu mendukung dan mendorong semoga atas nama santri nusantara di Solo ini supaya Mbak Yeni dipinang oleh capres yang saat ini kuat yakni Mas Ganjar dan Pak Prabowo," sambung Slamet.
Lebih lanjut Slamet mengatakan gerakan deklarasi dukungan kepada Yenny Wahid sebagai Cawapres memang diawali dari Solo dan kemudian menyebar ke seluruh Indonesia untuk diikuti oleh santri-santri di daerah lain.
"Kami mengawali dari Solo yaitu Solo Raya supaya santri-santri yang lain itu mengikuti langkah apa yang dideklarasikan oleh santri Solo. Itu adalah peran dari kita semoga dengan deklarasi ini bisa mendorong para kandidat capres agar meminang Yenny Wahid," ungkapnya.
"Semoga sambil nanti di tempat lain ikut mendukung Mbak Yenny," tambahnya.
Sementara itu, setelah deklarasi ini, Slamet menjelaskan pihaknya akan melayangkan surat resmi kepada Ganjar maupun Prabowo untuk mau meminang Yenny Wahid sebagai Cawapres.
"Langkah-langkah dari barisan santri Surakarta itu adalah kita akan membikin tulisan resmi yang akan ditujukan kepada Pak Ganjar dan Pak Prabowo. Bahwa kita ada aksi surat pernyataan resmi dari barisan santri Surakarta itu mendukung Mbak Yenny sebagai cawapres," urainya.
"Siapapun asalkan Mbak Yenny Wahid sebagai cawapres," tutup Slamet.
(*)