Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah meminta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk tidak takut menyeberang dari PDI Perjuangan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Itu untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Sementara itu, PDI Perjuangan telah memiliki bacapres sendiri yakni Ganjar Pranowo.
Dengan demikian jika Gibran dicalonkan menjadi cawapres Prabowo, maka ia harus keluar dari partai yang mengusungnya menjadi Wali Kota Solo tersebut.
"Sekarang ini saya bilang. Saya kader PBB. Kalau ada yang minta wakil presiden dari partai lain saya keluar. Untuk negara dan bangsa kenapa harus takut? Tidak boleh takut selagi untuk kepentingan negara dan bangsa," tuturnya saat ditemui di Grha Wisata Niaga, Selasa (26/9/2023).
Menurutnya, Gibran menjadi sosok ideal untuk mewakili pemuda yang bisa mendampingi Prabowo.
Menurutnya, selama menjabat sebagai Wali Kota Solo sudah membuktikan bahwa ia layak maju sebagai cawapres.
"Usia muda produktif ada di Milenial Gen Z. Maka kami dari Partai Bulan Bintang mencalonkan Pak Prabowo presiden kamí dan tentunya wakilnya sosoknya anak muda. Anak muda itu siapa? Ya saya melihat selama 3 tahun lebih Wali Kota Solo ini siapa itu yang saya ambil," tuturnya.
Baca juga: PSI Klaten Yakin Kaesang Bisa Jadi Magnet Anak Muda Terjun ke Politik, Sebut Ada Semangat
Gibran menurutnya, lebih leluasa untuk berkancah di perpolitikan nasional.
Berbeda dengan tokoh senior lain yang sudah terbatas jika melihat rekam jejaknya.
"Ada yang bilang oh ini masih muda. Justru anak muda ini punya potensi. Belum ada masalah. Tapi kalau yang lain-lain punya rekam jejak punya masalah banyak. Itu makanya saya pilih Mas Gibran menjadi pendamping Pak Prabowo," ungkapnya.
Namun, Gibran bukan satu-satunya kandidat cawapres yang diusulkan di Koalisi Indonesia Maju.
Selain Gibran, ada pula Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra yang juga diusulkan.
"Tentunya teman-teman harus berpikir selaku saya Sekjen Partai Bulan Bintang. Dimana-mana sudah keluar kalau tidak Yusril ya Mas Gibran. Kalian lihat sendiri tidak ada tawar-menawar," terangnya. (*)