Pertemuan Gibran dan Afriansyah

BREAKING NEWS: Bertemu Sekjen PBB di Solo, Gibran Didorong Jadi Cawapres Prabowo 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah bertemu Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa (26/9/2023). 

Afriansyah menjelaskan, pihaknya merupakan satu-satunya partai yang mengusulkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.

"Kami sudah di dalam tim. Selain PBB yang mengusulkan Mas Gibran belum ada. Tapi PBB Gibran. Yusril sama Mas Gibran," terangnya saat ditemui di Grha Wisata Niaga, Selasa (26/9/2023). 

Masing-masing partai koalisi telah memiliki usulan kandidat.

Sedangkan beberapa partai non-parlemen lain tidak mengusulkan kandidat cawapres.

"PAN Erick Thohir. Golkar Airlangga. Mungkin nanti gabung PSI gabung Gelora. Kalau Gelora tidak siapa-siapa terserah Pak Prabowo. Kemudian gabung Garuda, termasuk Prima juga," tuturnya.

Sementara itu, PDI Perjuangan telah memiliki bacapres sendiri yakni Ganjar Pranowo.

Baca juga: Kaesang Resmi Jadi Ketum PSI, Ketua DPD PSI Solo Sebut Bakal Turun ke Daerah  

Dengan demikian jika Gibran dicalonkan menjadi cawapres Prabowo, maka ia harus keluar dari partai yang mengusungnya menjadi Wali Kota Solo tersebut. 

Namun, Afriansyah mendorong Gibran agar jangan takut untuk mengambil langkah keluar dari PDI Perjuangan.

Menurutnya, panggilan menjadi cawapres lebih penting dari pada mempertahankan menjadi kader partai tertentu.

"Kalau untuk kepentingan bangsa dan negara jangan lagi kita takut. Kita takut kepada Allah kepada negara," jelasnya.

Menurutnya, cawapres yang mendampingi Prabowo akan diumumkan sebelum 10 Oktober 2023 mendatang.

"Sebagai kader PDI Perjuangan ndak ada masalah kalau diminta oleh negara. Pokoknya sebelum tanggal 10 Oktober," terangnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Gibran enggan berkomentar mengenai hal ini. "Kita tidak membahas politik di jam kerja," ujarnya. (*)

Berita Terkini