"Sehari-hari. Sebelum perlintasan rel ditutup angkringan rame terus. Kan dulu truk-truk itu 24 jam nggak pernah berhenti. Sekarang sudah sepi, terus kalau ini nanti disuruh pindah ya gatau lagi mau gimana," pungkasnya.
Supriyono pun kini hanya bisa menunggu akankah angkringan tempat usahanya ikut direlokasi seperti rumah-rumah dan tempat usaha milik warga di sepanjang jalan tersebut terdampak proyek pembangunan Underpass Palang Joglo.
(*)