BPJS Kesehatan Tingkatkan Mutu Pelayanan Informasi di RS, Mudahkan Peserta Tahu Soal Program JKN

Penulis: Advertorial Tribun Solo
Editor: Reza Dwi Wijayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan Sosialisasi Implementasi Loket atau Tempat Pelayanan Informasi Program JKN di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), Jumat (27/10/2023).

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - BPJS Kesehatan senantiasa melakukan perbaikan mutu layanan bersama dengan fasilitas kesehatan.

Salah satunya, dengan melengkapi kanal-kanal informasi dan penanganan pengaduan terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surakarta, Dyah Miryanti, mengatakan secara regulasi yang berlaku, dalam penyelenggaraan pelayanan publik, setiap penyelenggara wajib menyediakan sarana pengaduan dan menugaskan pelaksana yang kompeten dalam pengelolaan pengaduan.

Baca juga: Optimalisasi Program JKN, BPJS Kesehatan Surakarta Gandeng Kejaksaan Negeri Sukoharjo

Hal ini disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Implementasi Loket atau Tempat Pelayanan Informasi Program JKN di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), Jumat (27/10/2023).

“Sekitar 75 persen sampai 95 persen, pasien di fasilitas kesehatan yang bekerja sama adalah peserta JKN. Berdasarkan data yang tercatat, rata-rata 73 persen, peserta JKN kesulitan mengakses permintaan informasi dan pengaduan, khusus JKN di rumah sakit. Hal-hal inilah yang menjadi dasar, BPJS Kesehatan bersama dengan fasilitas kesehatan melakukan transformasi mutu layanan dengan menyediakan loket atau tempat pelayanan informasi Program JKN,” kata Dyah.

Mekanisme pemberian informasi dan penanganan pengaduan Program JKN, telah disampaikan dan disepakati dalam kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan.

Harapannya, seluruh FKRTL yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menyediakan tempat atau ruangan, yang selanjutnya disebut pelayanan informasi Program JKN dan menyediakan media pemberian informasi, serta penanganan pengaduan yang lokasinya strategis dan mudah diakses oleh peserta.

Sesuai dengan surat edaran kepada rumah sakit terkait loket ini, seluruh FKRTL agar segera mengimplementasikan pemasangan signage loket pelayanan informasi Program JKN di masing-masing rumah sakit.

“Launching secara nasional peresmian loket ini telah dilaksanakan pada tanggal 29 September 2023 yang dipusatkan di RSUP Dr. Sardjito, disertai launching Portal QR BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan (POROS). Untuk Kantor Cabang Surakarta, launching loket pelayanan dan POROS dilakukan di RSUD dr. Moewardi bersama Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI),” tambahnya.

Tak hanya, mengenai sosialisasi loket informasi Program JKN, dalam kesempatan kali ini, BPJS Kesehatan Cabang Surakarta juga menyampaikan delapan fasilitas kesehatan di wilayah Cabang Surakarta paling berkomitmen tahun 2023.

Diantaranya, adalah RS Ortopedi Prof dr. Soeharso, RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS UNS, RS Triharsi, yang masuk dalam kategori rumah sakit. Kategori puskesmas, adalah Puskesmas Pajang, kategori klinik, adalah Klinik Amal Sehat dr. Isti, kategori Dokter Praktek Perorangan (DPP), adalah Diah Roosita, serta kategori dokter gigi, adalah CH. Novita Indrini.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, salah satu peraih fasilitas kesehatan terkomitmen tahun 2023, Diah Roosita menyampaikan dia beserta staf mendukung upaya transformasi mutu layanan yang Mudah, Cepat, Setara bagi peserta JKN dan berkomitmen untuk menyederhanakan proses administratif, dengan cukup menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saat mengakses layanan kesehatan.

Baca juga: Pemkab Wonogiri Bersama BPJS Kesehatan Surakarta Terus Upayakan Peningkatan Cakupan Kepesertaan JKN

Selain itu, dia juga mempunyai program unggulan dan melakukan inovasi pelayanan, sebagai contohnya dalam upaya promotif preventif dengan memberikan edukasi kesehatan secara rutin melalui poster yang terpasang, leaflet yang disediakan dan dibagikan setiap kali pasien berkunjung.

Menampilkan video dan sharing di whatsapp setiap bulan, memastikan seluruh peserta berusia lebih dari 15 tahun telah mengisi skrining riwayat kesehatan dan menindaklanjuti peserta yang mempunyai risiko untuk dilakukan pemeriksaan darah (GDP, GDPP), Papsmear dan Pemeriksaan Payudara secara Klinis (Sadanis).

“Tahun 2023 adalah momentum penting dalam perjalanan BPJS Kesehatan dengan fokus utama pada transformasi mutu layanan. Melalui transformasi ini, BPJS Kesehatan akan memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya dan setara untuk setiap Peserta JKN. Transformasi mutu layanan akan meningkatkan pola hidup sehat bagi lapisan masyarakat, karena ini sangat penting demi kemajuan sebuah bangsa, dengan masyarakat yang sehat akan melahirkan negara yang maju,” ucapnya. (*/adv)

Berita Terkini