TRIBUNSOLO.COM – Tes Seleksi Kompetisi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Surabaya, Jawa Timur disusupi seorang joki.
Joki tersebut berinisial IM, yang diamankan Panitia Daerah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur.
Penangkapan joki tes CPNS tersebut dikonfirmasi oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono.
"Upaya perjokian ini dapat diungkap saat proses verifikasi berkas dan pelayanan pin registrasi," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (15/11/2023).
Baca juga: Dua Pesilat di Jember Dianaya Sekumpulan Remaja, Alami Luka Memar, 4 Pelaku Diamankan Polisi
IM yang merupakan mahasiswa salah satu universitas di Jember tersebut bahkan diberi imbalan Rp25-30 juta.
Dia hendak menjoki seorang peserta SKD CPNS yang berinisial AM, seorang peserta SKD CPNS Kemenkumham asal Jombang.
"AM mendaftar untuk posisi Penjaga Tahanan dan dijadwalkan mengikuti ujian pada sesi ketiga hari ini," terang Heni.
Namun, IM gagal masuk ke lokasi tes yang terletak di Auditorium Politeknik Pelayaran Surabaya.
Gelagat mencurigakannya diendus panitia saat IM memasuki pos pemeriksaan biometrik dan pin registrasi.
"Sistem menunjukkan notifikasi bahwa data biometrik 'miss match' dengan fisik asli yang bersangkutan," tutur pria asli Kebumen itu.
Baca juga: Seorang Pria di Makassar Terancam 6 Tahun Bui, Usai Ketahuan Jadi Joki Tes CPNS Gantikan Saudaranya
Salah satu ciri paling mencolok adalah foto di KTP dan Kartu Peserta Ujian menunjukkan ciri fisik yang sedikit gemuk. Namun, pada kenyataannya IM punya perawakan yang cenderung kurus. Panitia pun mengamankan mahasiswa semester 7 pada Fakultas Teknik Lingkungan itu.
"Dari pengakuannya, IM akan mendapatkan imbalan Rp25-30 juta yang diserahkan jika berhasil meloloskan AM," tutur mantan Sekretaris Ditjen Pemasyarakatan itu.
Meski begitu, IM mengaku tidak mengenal dan belum pernah bertemu AM sebagai kliennya. Perantaranya adalah temannya yang juga spesialis tes CPNS.
"Dari hasil pendalaman, kami menduga pelaku berjaringan, karena punya banyak teman sesama joki," terang Heni.
Panitia pun menyerahkan IM Polsek Gunung Anyar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ini merupakan langkah tegas panitia dalam memberikan sinyal bahwa segala bentuk kecurangan dalam seleksi CPNS tidak akan ditoleransi.
"Dia juga mengaku sebelumnya juga pernah beraksi sebagai joki seleksi CPNS, namun di instansi lain, tidak di Kemenkumham," ungkap Heni.
(*)