Namun, dia kembali keluar. Itu lantaran kondisi lingkungan kerjanya tak mendukungnya.
Iwan lalu mencari pekerjaan lagi, dia lalu diterima di sebuah rumah makan.
Di sana dia juga diberikan tempat tinggal.
Baca juga: Bapak-Anak di Klaten 4 Bulan Tinggal di Kebun Jati, Beralaskan Tikar dan Beratap Spanduk Bekas
Namun, Iwan harus keluar lagi lantaran kecewa dengan pemilik rumah makan.
KTP-nya dipakai untuk kredit motor tanpa sepengetahuan Iwan.
Dirinya lalu nekat kembali ke Jatipuro, disana mereka menetap di sebuah gubuk di tengah sawah.
Disana, Iwan sesekali membantu pemilik sawah menggarap lahannya.
Pemilik sawah itu juga berbaik hati memberikannya tikar serta makanan.
Lantaran tidak enak menumpang di gubuk, Iwan lalu membuat tempat tinggal di tengah kebun jati itu.
"Karena gak enakan saya, lalu buat gubuk itu," ucapnya.
Tempat tinggal yang dibuat Iwan tersebut dari bahan seadanya yakni dari kayu, bambu, plastik bekas, spanduk bekas.
Setelah itu, Iwan mendapat pekerjaan jadi staff kebersihan di toko emas kawasan Prambanan.
Dia berangkat dengan sepeda ontel dari gubuk yang dibuat ke lokasi kerja.
Hari ketiga bekerja, dia ditabrak pemotor tak dikenal, kemudian pelaku kabur.
"Hari ketiga, kena musibah kecelakaan. Ditabrak motor waktu itu," ujarnya.