Berita Klaten

Kisah Bapak di Klaten, Terpaksa Ajak Anak Tinggal di Kebun Jati, Ngaku Berulang Kali Kena PHK

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Faste Dwi Rohmantyawan (41) dan putranya yang masih sekolah dasar Muhammad Ash Shoffani (12). Mereka diberikan bantuan tempat tinggal berupa kos.

Namun, dia kembali keluar. Itu lantaran kondisi lingkungan kerjanya tak mendukungnya. 

Iwan lalu mencari pekerjaan lagi, dia lalu diterima di sebuah rumah makan. 

Di sana dia juga diberikan tempat tinggal.

Baca juga: Bapak-Anak di Klaten 4 Bulan Tinggal di Kebun Jati, Beralaskan Tikar dan Beratap Spanduk Bekas

Namun, Iwan harus keluar lagi lantaran kecewa dengan pemilik rumah makan. 

KTP-nya dipakai untuk kredit motor tanpa sepengetahuan Iwan. 

Dirinya lalu nekat kembali ke Jatipuro, disana mereka menetap di sebuah gubuk di tengah sawah.

Disana, Iwan sesekali membantu pemilik sawah menggarap lahannya.

Pemilik sawah itu juga berbaik hati memberikannya tikar serta makanan.

Lantaran tidak enak menumpang di gubuk, Iwan lalu membuat tempat tinggal di tengah kebun jati itu.

"Karena gak enakan saya, lalu buat gubuk itu," ucapnya.

Tempat tinggal yang dibuat Iwan tersebut dari bahan seadanya yakni dari kayu, bambu, plastik bekas, spanduk bekas.

Setelah itu, Iwan mendapat pekerjaan jadi staff kebersihan di toko emas kawasan Prambanan. 

Dia berangkat dengan sepeda ontel dari gubuk yang dibuat ke lokasi kerja.

Gubuk yang ditinggali Faste Dwi Rohmantyawan alias Iwan (41), dan anaknya, Muhammad Ash Shoffani (12) kurang lebih selama empat bulan terakhir. Mereka menempati kebun jati di Klaten. (Istimewa)

Hari ketiga bekerja, dia ditabrak pemotor tak dikenal, kemudian pelaku kabur. 

"Hari ketiga, kena musibah kecelakaan. Ditabrak motor waktu itu," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini