Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Ganjar Pranowo Sindir Program Makan Siang Gratis yang Telan Biaya Besar : Jangan Bohongi Rakyat

Adapun program makan siang gratis Prabowo-Gibran itu diproyeksikan bakal menelan dana sebesar Rp 400 triliun.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat bertemu dengan Mbah Petruk di Klaten, Selasa (26/12/2023) malam. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung soal program makan siang gratis yang digagas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Adapun program makan siang gratis yang dicanangkan paslon nomor urut dua, Prabowo-Gibran itu diproyeksikan bakal menelan dana sebesar Rp 400 triliun.

Ganjar Pranowo pun menyindir soal program makan siang gratis ini saat memberikan sambutan acara Sarasehan Nasional Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Jakarta pada Kamis (28/12/2023).

Baca juga: Fahri Hamzah Yakin Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Sebut AMIN & Ganjar-Mahfud Terjebak Sistem

Pada mulanya, Ganjar berbagi pengalamannya saat berkunjung ke Papua dan bertemu dengan seorang pendeta.

Pendeta tersebut sempat mengeluhkan minimnya fasilitas untuk menolong warga yang membutuhkan bantuan medis.

“Saya tidak bisa tinggal diam, ketika memulai masa kampanye saya harus ke Papua dan ditampilkan oleh seorang pendeta Leo, saya ulang cerita ini,” ujar Ganjar dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis.

“Yang dia harus menolong ibu melahirkan ‘Bapak Ganjar kami berada di dalam ketidakmudahan, Kami tidak punya ilmu itu. Tapi di kampung kami tidak ada fasilitas dan tidak ada orang yang mau menolong ini dan mampu menolong ini’,” lanjutnya.

Baca juga: Safari Politik di Boyolali, Ganjar Sambangi Pasar Kebon Agung, Lanjut Sarapan Soto Mbah Lanjar

Pendeta itu lantas menceritakan kesulitannya untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

Sebab tidak ada jalan yang bisa dilalui.

“Yang ada tinggal kami, bapak ibu bagaimana cara menolongnya. Mereka akan membawa ke rumah sakit, rumah sakit yang jauh. Bukan jalannya rusak atau jelek, (tapi) tidak ada jalan,” jelas dia.

"Kemudian kita berpesta pora ngomong tinggi-tinggi sekali, dan kemudian Rp 400 triliun digunakan untuk makan siang,” tambahnya.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Klarifikasi soal Video Gus Miftah Bagi-bagi Uang, TPN Ganjar-Mahfud Tak Percaya

Menanggapi hal tersebut mantan Gubernur Jawa Tengah itu kemudian mengajak peserta acara untuk lebih kritis terhadap jargon politik.

“GMNI (dan) alumni GMNI adalah intelektual, mari kita makin kritis pada soal jargon, pada soal program, pada soal gimik,” tuturnya.

Hal itu bertujuan agar kandidat capres-cawapres yang membohongi rakyat dengan jargon, program, dan gimik politik.

“Karena di balik politik yang besar, debat yang ditonton, tepuk tangan yang sangat meriah, sebenarnya tanggung jawab moral kita untuk melakukan pendidikan politik kepada rakyat,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved