Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Pendopo Sasono Mulyo Keraton Solo Rawan Runtuh, Pita Pembatas Dipasang, Tak Boleh Ada Orang Masuk

Tidak boleh ada orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke area pendopo Ndalem Sasono Mulyo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo)

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto Nugroho
Pendopo Sasono Mulyo Keraton Solo alami kerusakan parah, atapnya sampai harus ditopang bambu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tidak boleh ada orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke area pendopo Ndalem Sasono Mulyo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo). 

Itu karena kondisi bangunan yang sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. 

Termasuk di bagian saka penyangga pendopo. 

Kerabat Keraton Solo, KPH Eddy Wirabhumi memperkirakan kerusakan pendopo Ndalem Sasono Mulyo lebih dari 40 persen. 

"Kira-kira kerusakan itu ya lebih dari 40 persen," jelas dia, Rabu (3/1/2023). 

"Memang sudah berapa tahun yang lalu itu kan tumpang sarinya itu juga sudah lepas-lepas gitu, rontok, gapuk (rapuh). Khususnya yang di pendapa," tambahnya.

Baca juga: Sejarah Sasono Mulyo: Tempat Tinggal Putra Raja Keraton Solo, Bui Tapol PKI, Hingga Cikal Bakal ISI

Hujan yang mengguyur beberapa waktu lalu pun berpotensi membuat kerusakan di area Ndalem Sasono Mulyo Keraton Solo semakin parah. 

Terlebih, hujan tersebut tak jarang disertai dengan angin kencang. 

Eddy menjelaskan salah satu blandar atau tulangan pendopo patah dan lepas dari rangkaian atap.

"Jadi karena kemarin hujan, yang awal itu blandar-nya di sisi utara itu lepas, tapi masih nggandhul (menggantung)," ujarnya.

Baca juga: Sasono Mulyo Keraton Solo Kini Tak Terurus, Padahal Dulu Dipakai Pusat Seni Budaya

Dikutip dari situs Pemkot Solo, bangunan pendopo Ndalem Sasono Mulyo berupa joglo dengan 36 saka. 

Adapun area pringgitan bercirikan atap limasan dengan 8 saka. 

Eddy mengatakan pihaknya telah memerintahkan abdi dalem untuk memasang pita pembatas agar tidak ada yang memasuki kawasan tersebut.

Itu tidak lepas dari kondisi Pendopo Ndalem Sasono Mulyo yang tengah memprihatinkan.

"Karena bahaya itu rawan runtuh kan. Terus saya minta beli bambu yang besar-besar itu untuk nopang blandar agar tidak jatuh, sambil menunggu perbaikan dan kita sudah laporkan ke pihak terkait BPK Wilayah X Jateng dan juga ke Mas Wali," jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved