Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengakui dirinya belum bisa menerapkan smart farming di Solo.
Meski begitu, ia membocorkan akan membawa topik ini pada debat cawapres mendatang.
Salah satu faktor yang membuat smart farming sulit diterapkan di Solo yakni keterbatasan lahan.
Di Kota Solo sulit ditemukan lahan yang bisa digunakan untuk lahan pertanian.
“Belum. Di Solo kan nggak ada lahan pertanian,” jelas Gibran saat ditemui di kantornya, Jumat (5/1/2024).
Ia pun telah menyampaikan program ini di beberapa kesempatan saat ia kampanye.
Baca juga: KPU RI Ubah Aturan Debat, Kini Kandidat Harus Jelaskan Singkatan, Gibran : Ikut Aturan Saja
Baca juga: Gus Miftah Diduga Praktikkan Politik Uang, Gibran: Kami Siap Ditegur
Salah satunya saat mengunjungi warga di Sragen.
“Tapi kemarin waktu di Sragen dan lain-lain saya sampaikan terus. Kalau ketemu petani-petani,” tuturnya.
Meski begitu, Kota Solo tetap bisa memiliki peran dalam program smart farming.
Pemerintah Kota Solo dapat menyediakan sumber daya manusia (SDM) sedangkan yang menyediakan lahan daerah lain.
“Tapi itu lain kali kita bahas ya. Kita menyediakan SDM-nya saja,” jelasnya.
Sebelumnya gagasan smart farming ini sempat dilontarkan saat membahas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) di Solo Paragon Hotel, Kamis (4/1/2024).
(*)