Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Persoalan surat suara simulasi Pilpres 2024 yang hanya menampilkan dua kolom pasangan calon (paslon) direspons Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Menurut FX Rudy, KPU Solo harus meminta maaf atas adanya surat suara simulai tersebut.
Terlebih, Pilpres 2024 terdapat tiga paslon capres-cawapres yang berkontestasi.
Diantaranya, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
"Harusnya diulang lagi (sosialisasinya). Dan harus minta maaf itu KPU, buat surat perintah salah, enak-enak saja," kata dia, Minggu (7/1/2024).
"Dan seluruh Indonesia. Mestinya yang protes pertama KPU Kota/kabupaten, karena pertama yang menerima, dan ditugasi untuk sosialisasi," tambahnya.
Baca juga: TKN Klaim Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Ekor Sapi Akan Berdampak Besar karena Beranak Pinak
Baca juga: Gibran Sindir Roy Suryo Jelang Debat Ketiga Pilpres 2024 : Silakan Saya Di-X-Ray Biar Puas
FX Rudy menjelaskan dirinya sempat terkejut ketika menerima simulasi surat suara Pilpres 2024 yang ternyata hanya berisi dua kolom Paslon.
Melihat hal tersebut, FX Rudy langsung meminta Kadernya Liasion Officer (LO) PDIP Solo, YF Sukasno untuk melakukan protes ke publik.
"Harusnya itu tidak boleh, mau dengan dalih apapun, KPU Kota/kabupaten harus melakukan protes terlebih dahulu, bukan yang menerima surat itu. Karena surat perintahnya untuk sosialisasikan hanya dengan dua paslon," ujar dia.
"Harusnya berani menolak, karena Ketua KPU dipilih, oleh komisioner yang independen, mestinya tidak menunggu kita protes, mestinya harus segera melaporkan ini tidak benar," imbuhnya.
FX Rudy membandingkan dengan surat suara sosialisasi Parpol Pemilu 2024.
Surat suara itu menampilkan seluruh partai kontestas yang berjumlah 24 partai politik.
Respons KPU Solo
Sebelumnya, DPC PDIP Solo memprotes simulasi Pilpres 2024 yang hanya menampilkan dua kolom pasangan calon (paslon).