Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali marak terjadi di Kabupaten Sragen.
Kali ini menjangkiti 14 ekor sapi milik beberapa warga Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Petugas Medic Veteriner Muda Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen, Ana Margaretha mengatakan sapi-sapi di Desa Jurangjero tersebut positif terjangkit PMK.
"Kalau dari gejala klinis, positif (PMK)," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (7/5/2024).
Ana mengungkap PMK ini tidak hanya menjangkiti belasan sapi di Desa Jurangjero saja.
Melainkan ditemukan hampir di 20 kecamatan yang ada di Sragen.
"Yang terjangkit PMK selain di Desa Jurangjero banyak, kalau di kecamatan lain, saya kira sudah kena, jumlah per hari ini, belum ada update per hari ini," jelasnya.
Baca juga: PMK Masih Menghantui Peternak di Wonogiri, Ada Belasan Ternak Terpapar
"Kalau per kemarin, sekitar 20-30 ekor yang sakit, yang mati ada 8 ekor, tapi itu matinya dipotong paksa, bukan mati sendiri, kalau mati sendiri, sedikit," sambungnya.
Salah satu pemilik sapi yang terjangkit PMK, Listiana mengatakan sapinya mulai sakit sejak 2 minggu terakhir.
Awalnya, ia mengira sapinya hanya terkena flu biasa.
Namun, ternyata sapinya mengeluarkan air liur berlebihan, dan saat diperiksa dokter, sapinya terjangkit PMK.
Setelahnya, Listiana langsung memanggil dokter untuk dilakukan pengobatan.
"Kalau mulut sudah sembuh, sekarang tinggal kakinya yang sakit, karena sakit kakinya muncul belakangan," katanya.
"Sudah beternak selama 5 tahun, baru kali ini terjangkit, kalau PMK yang kemarin lolos," pungkasnya.
Ada seekor sapi milik Listiana yang terpaksa disembelih karena kondisi kesehatannya tak kunjung membaik.
Dengan begitu, total ada 4 ekor sapi di Desa Jurangjero yang mati usai terjangkit PMK. (*)