Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Polisi mengupdate kasus penemuan jasad bayi laki-laki yang ditemukan di Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen, Jawa Tengah.
Diketahui, bayi tak berdosa itu ditemukan meninggal dunia di dapur rumah warga, pada Minggu (16/6/2024) pagi.
Jasad bayi laki-laki itu ditemukan di kolong tempat penyimpanan kayu di bagian dapur dengan kondisi mengenaskan.
Berikut update terkait kasus tersebut yang telah berhasil dihimpun TribunSolo.com :
1. Hasil Autopsi Belum Keluar
Polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah bayi laki-laki yang ditemukan meninggal di dapur rumah warga Dusun Soko, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen itu.
Dimana, jenazah bayi laki-laki tidak berdosa itu sebelumnya telah diautopsi di Rumah Sakit Moewardi Surakarta pada Minggu (16/6/2024).
Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono mewakili Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam.
"Hasil autopsi belum keluar, ini masih menunggu kabar dari rumah sakit," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa (18/6/2024).
2. Orangtua Bayi Bakal Diperiksa
AKP Wikan menambahkan pihaknya sudah menjadwalkan kapan akan memeriksa orang tua bayi.
"Rencana besok (orang tua bayi akan dimintai keterangan)," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, jasad bayi laki-laki yang dilahirkan SA itu ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, dimana ditemukan terbungkus mantol plastik atau jas hujan.
Tak hanya itu, leher bayi laki-laki itu juga terlilit celana training yang diduga milik sang ibu.
Kasus ini terungkap ketika SA mengalami perdarahan hebat, dan ditemukan plasenta yang masih tertinggal di perut SA.
Pada saat dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen tidak dibawa serta bayi yang telah dilahirkan.
Petugas medis pun meminta bantuan kepada kader posyandu untuk mencari keberadaan bayi.
Setelah dicari dengan dibantu warga sekitar, bayi malang itu akhirnya ditemukan di kolong tempat penyimpanan kayu di dapur rumah SA.
Karena itulah, kematian bayi laki-laki itu dinilai tidak wajar, dan polisi masih menangani kasus ini.
(*)