Bayi Meninggal di Sragen

Update Kasus Dugaan Pembunuhan Bayi di Jenar Sragen Jateng, Kejiwaan Sang Ibu Bakal Diperiksa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bidan Desa, Yuyun Sulistyaningrum mengevakuasi bayi yang ditemukan meninggal di dapur rumah warga Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kejiwaan SA, ibu dari bayi laki-laki yang ditemukan meninggal di dapur rumah, di Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen akan diperiksa.

Pemeriksaan itu perlu dilakukan untuk mengungkap kasus kematian bayi yang tidak berdosa itu.

Dimana, pihak kepolisian sudah menyatakan kasus ini mengarah kepada dugaan pembunuhan.

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam melalui Kasi Humas Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono mengatakan pemeriksaan kejiwaan diperlukan, karena saat diperiksa, jawaban sang ibu sering melantur.

Tak hanya itu, berdasarkan penelusuran, juga terdapat anggota keluarga SA yang memiliki riwayat gangguan jiwa.

"Karena informasi dari keluarga, masyarakat, dan cek di lapangan, keluarga besar ada (mengalami gangguan jiwa)," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: 4 Fakta Kasus Penemuan Jasad Bayi di Sragen Jateng: Leher Terjerat Kain, Ini Sosok Ayah Ibunya

Baca juga: Pengakuan Ayah Bayi yang Meninggal di Sragen, Tak Tahu Proses Kelahiran Anaknya, 7 Saksi Diperiksa

"Kebetulan juga waktu ibunya saat kita mintai keterangan, keterangannya banyak yang diluar topik, ibu bayi sudah kita periksa," tambahnya.

Menurut AKP Wikan, SA akan dibawa ke rumah sakit jiwa untuk melakukan pemeriksaan kejiawaan oleh ahli jiwa.

Soal apakah sang ibu mengalami sindrom baby blues, AKP Wikan juga tidak dapat memastikan, menunggu hasil pemeriksaan ahli jiwa.

"Kalau ada masalah kejiwaam, nanti hasil pemeriksaan ahli jiwa dalam taraf bagaimana dulu, kita juga belum bisa mengatakan untuk langkah ke depan," jelasnya.

"Kita tunggu hasil auptopsi resmi dulu seperti apa, terus kita melakukan pemeriksaan ahli jiwa," pungkasnya.

AKP Wikan juga mengungkap saat ini sudah ada 10 saksi yang sudah diperiksa, termasuk ibu bayi.

(*)

Berita Terkini