TRIBUNSOLO.COM - Rasa syukur ditunjukan keluarga Gregoria Mariska Tunjung usai sang atlet sukses mengibarkan bendera merah putih di Olimpiade Paris 2024 dengan meraih medali perunggu.
Pasalnya sang atlet langsung menghubungi keluarganya untuk melakukan syukuran di kampung halaman.
Di tengah nama Gregoria Mariska atau Jorji sedang melambung ternyata sang ibu, Fransiska Romana Dwi Astuti punya panggilan khusus kepada putri kesayangannya tersebut.
Baca juga: Sabet Perunggu Olimpiade, Perayaan Ultah Gregoria Tak Dirayakan di Wonogiri Jateng
Hal ini terungkap saat ditemui TribunSolo.com di kediaman Ny Siska, sapaan ibunda Gregoria.
Sang ibu ternyata memanggilnya dengan panggilan 'Ria'.
Siska mengungkap jika Ria langsung menghubunginya untuk membuat syukuran di kampung halaman.
"(Pesan untuk buat) syukuran. Tetangga kan juga ikut mendoakan. Jadi Ria (panggilan Jorji) berterima kasih. Wujud syukurnya Ria," kata Ny Sisca, sapaan ibu Gregoria.
Sisca mengaku sudah menyiapkan 150 porsi ayam blondo untuk para tetangga.
Sementara, prestasi yang diraih Jorji, sapaan akrabnya, membuat sang ayah, Gregorius Maryanto bangga bukan kepalang.
"Bangga, untuk seorang atlet prestasi tertinggi itu di olimpiade," ujar Maryanto, Senin (5/8/2024).
"Tidak semua orang bisa mencapai ke sana," tambahnya.
Meski begitu, Maryanto menyebut Jorji sebenarnya sedih melihat Carolina Marlin mengalami cedera sampai tak bisa bertanding.
"Dia juga sedih Carolina Marin cedera itu. Jadi bahagia juga sedih, karena temannya sakit," kata dia.
"Anaknya baik, bilang kalau dia sedih karena temannya cedera itu. Dia lebih senang kalau bertanding," sahut Fransiska, sang ibu.
Carolina Marin harus menyudahi perjuangannya di Olimpiade Paris 2024 dengan penuh air mata.
Pebulutangkis Spanyol tersebut bukan karena kalah bertanding, melainkan terpaksa mundur karena cedera.
Ia mengalami cedera lutut saat laga semifinal Olimpiade Paris 2024 dalam cabang badminton tunggal putri.
Carolina Marin saat itu tengah menghadapi pebulutangkis tunggal putri asal China, He Bing Jiao di Arena Porte de la Chapelle pada 4 Agustus 2024.
Gim pertama berhasil kuasai oleh dengan kemenangan 21-14.
Petaka itu datang saat dirinya memimping di gim kedua.
Ia jatuh terjungkal saat papan skor menunjukkan angka 10-6 untuk keunggulannya.
Masalah pada lutut kanan sudah mulai dirasakan olehnya namun ia tetap berjuang.
Pada kedudukan 10-8, peraih emas Olimpiade Rio 2016 tersebut ambruk.
Ia tidak bisa melanjutkan laga karena cedera yang didapatkan.
Saat perebutan medali perunggu, Carolina Marin belum pulih.
Alhasil, medali perunggu itu diberikan kepada Jorji.
(*)