Berita Sukohajo

Gas Elpiji 3Kg Langka di Sanggrahan Sukoharjo Jateng, Pengepul Sebut Pasokan Berkurang Sejak Sepekan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ada tulisan 'Gas Kosong' di warung kelontong di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (29/8/2024).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Gas elpiji 3 Kg sulit dijumpai alias langka di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. 

Kelangkaan gas bersubsidi tersebut pun dikeluhkan oleh warga seluruh kecamatan di Sukohajo.

Sulitnya mendapat gas elpiji 3Kg ini berdampak langsung pada kebutuhan sehari-hari, khususnya bagi kalangan menengah bawah.

Seorang pemilik warung kelontong di Desa Sanggrahan, Nurhayati (38) mengaku kesulitan mendapatkan pasokan gas elpiji 3Kg sejak pekan lalu.

"Di sini (Desa Sanggrahan) mengalami kesulitan gas sejak pekan lalu hari Senin, itu udah mulai susah," terang Nur sapaan akrabnya, Kamis (29/8/2024).

Ia sebagai pengepul gas mengeluh berkurangnya pasokan gas yang dikirim oleh agen gas elpiji. 

Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg di Karanganyar Mulai Langka, Setiap Pasokan Datang Langsung Ludes

"Biasanya saya dikirim 30 tabung gas, tapi pekan-pekan ini hanya dikirim 20 hingga 25 tabung gas saja," ujarnya. 

Alasan berkurangnya pasokan, Nur menyebut berkurangnya gas elpiji 3Kg di agen.

"Keterangan dari agen-agen gas itu memang dari sananya memberikan tidak full, dan sudah di bagi-bagikan jadi jatahnya setiap pengepul juga berkurang," paparnya. 

Lebih lanjut, Nur juga menuturkan pengiriman dari agen biasanya dikirim oleh agen sebanyak dua kali dalam kurung waktu satu pekan. 

Namun, karena kelangkaan gas ini pengepul hanya menerima satu kali dalam satu pekan. 

"Pengiriman biasanya satu minggu dua kali, hari senin dan Jumat. Pekan lalu cuman dikirim sekali, tidak tahu besok (hari jumat) apakah dikirim atau tidak, gas di sini juga sudah habis," ujarnya.

Baca juga: Gas Elpiji 3Kg Langka di Sukoharjo Jateng, Diskopumdag Beber 5 Penyebabnya dan Berikan Solusi

Selain itu, Nur juga mengatakan setiap gas terkirim hanya hitungan jam saja 25 tabung gas ludes diserbu pembeli. 

"Tidak nunggu lama, gas baru turun langsung di beli sama pembeli, ada yang beli satu ada juga dua," paparnya. 

Sementara itu, Nur mengaku harga yang ia jual per 3 kg gas melon dijual mencapai Rp 25.000. 

"Di sini penjualan sudah Rp 25.000, soalnya dari agen harga juga naik," terangnya  

Padahal harga resmi pemerintahan, gas elpiji bersubsidi ini diangka Rp 18.000 hingga Rp 19.000.

Dengan kelangkaan ini, Nur sebagai pengepul berharap gas elpiji 3Kg ini bisa normal kembali.

Baca juga: Detik-detik Gudang Tabung Elpiji di Trangsan Sukoharjo Jateng Terbakar, Warga Tak Berani Mendekat

(*)

Berita Terkini