Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Gas 3 Kilogram atau gas melon, mulai langka keberadaannya, hal ini berdampak kepada aktivitas pedagang warung makan di Kabupaten Klaten, Jumat (6/9/2024).
Berikut fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan TribunSolo.com terkait kelangkaan gas elpiji ini :
- Dikeluhkan Pedagang Warung Makan
Salah satu pedagang warung makan di wilayah Ceper, Dani mengeluhkan akan kelangkaan gas ini.
"Golek e angel iki (carinya susah sekarang)," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Setiap harinya, ia memerlukan hingga 5 gas melon untuk memasak di warung makan miliknya. Namun kini jatah yang ia terima berkurang.
"Kalau biasanya (beli) 5, sekarang cuma (disetorkan) 3," paparnya.
Baca juga: Potret Terkini Pembangunan Stasiun Klaten Jateng, Pagar Sudah Dibongkar
2. Harga Beli Naik
Ia lalu mencari sisa gas tersebut ke warung-warung penjual gas. Namun demikian banyak warung yang tak memiliki stok gas melon.
Sekalipun ada stok gas, harga belinya kini naik.
"Biasanya Rp 20 ribu, sekarang naik. Ada yang Rp 25 ribu sampai Rp 28 ribu. Rp. 30 ribu juga ada," paparnya.
Baca juga: Pedagang Petai Asal Klaten Jateng Gasak Dompet Warga Boyolali, Baru Ngaku Usai Diperlihatkan CCTV
3. Terpaksa Tutup Warung
Dirinyapun mencari hingga ke wilayah Pedan, Cawas. Puluhan warung ia didatangi, namun banyak yang tidak memiliki stok gas.
Dani mengaku sempat menutup warung, akibat tak dapat gas.
"Kemarin tutup 3 hari, karena ga dapat gas," ungkapnya.