Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Susu ikan kini sedang hangat diperbincangkan.
Lantaran, susu ikan disebut-sebut dijadikan alternatif pengganti susu sapi untuk program makan bergizi gratis.
Lantas, apa saja kandungan dan manfaat susu ikan ini?
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo mengatakan susu ikan adalah minuman berprotein yang berbasis protein ikan.
Baca juga: Isi Menu Program Makan Siang Gratis di SD Tugu Jebres Solo Jateng, Nasi Sayur hingga SusuÂ
Susu ikan ada atas hasil penelitian dan pengembangan teknologi ekstrak protein iklan.
Menurut Budi, susu ikan memiliki banyak kandungan.
"Kalau kita lihat kandungan yang tinggi itu omega 3, DHA, EPA, kemudian kalsium, dan kandungan yang lain, ada vitamin A, vitamin B, dan lainnya," katanya saat ditemui TribunSolo.com saat berkunjung ke rumah dinas Bupati Sragen, Jumat (13/9/2024).
Saat berkunjung ke Kabupaten Sragen, Budi juga membawa produk susu ikan, yakni Forayya Surikan.
Pada kemasannya, tertulis produk tersebut merupakan minuman protein rasa stroberi dengan berat 350 gram untuk 10 gelas.
Satu gelasnya cukup dibutuhkan 35 gram atau setara dengan 3 sendok makan.
Per sajiannya, mengandung energi total sebanyak 119 kkal, dan energi dari lemak sebanyak 27 kkal.
Selain itu, per sajian susu ikan mengandung protein sebanyak 5 gram atau setara dengan 9 persen AKG.
Baca juga: Uji Coba Minum Susu Gratis di Banyumas Jateng : Siswa SD Ada yang Tutup Hidung karena Enggak Doyan
Sedangkan, per sajian juga mengandung karbohidrat (20 gram atau 9 persen dari AKG), lemak (3 gram atau setara 5 persen AKG), natrium (0 mg atau 0 persen AKG), dan gula total 4,7 gram (sukrosa 4,7 gram, dan laktosa 0 gram).
Per sajian susu ikan dari produk tersebut juga mengandung Vitamin A (1 persen), vitamin B (1 persen), vitamin C (20 persen), kalsium (28 persen), zat besi (13 persen), seng (11 persen), DHA (33 mg), EPA (9 mg), omega 3 (49 mg), dan omega 6 (5 mg).
Juga mengandung total asam amino sebanyak 4.170 mg yang diperoleh dari HPI.
Komposisi poduk susu tersebut terdiri dari hidrolisat protein ikan (HPI), non dairy creamer, maltodekstrin, gula putih, pemanis alami stevia, perisa stroberi, perisa krim, ekstrak stroberi, pewarna karmoisin CI 14720.
Budi menyebut banyak manfaat yang dihasilkan dari produk protein hewani, salah satunya yang berasal dari ikan.
"Karena protein adalah termasuk protein hewani itu untuk pertumbuhan otak, kecerdasan, kemudian pertumbuhan tubuh untuk bagaimana tubuh berkembang, ketangguhan, dan tentu saja untuk kesehatan," jelasnya.
"(Susu ikan) Ini sebenarnya satu kesempatan kita untuk memberikan asupan protein kepada masyarakat, terutama adalah ibu hamil, balita, kemudian stunting, dan kita sekarang bergerak bersama mewujudkan generasi emas Indonesia," tambahnya.
Budi menambakan susu ikan ini sudah mulai diproduksi sejak tahun 2021 lalu.
Baca juga: Makan Gratis bagi Ibu Hamil dan Anak Berisiko Stunting di Solo Jateng Dimulai! Dapat Hingga 3 Bulan
Susu ikan juga sudah diluncurkan oleh Menteri Kelautan Perikanan spada tahun 2023 lalu.
Sekarang, produksi susu ikan sudah mencapai 30 ton per bulannya.
Budi menyebut selain untuk meningkatkan konsumsi protein masyarakat, produksi susu ikan juga berdampak banyak, terutama untuk kehidupan nelayan.
Pasalnya, ikan yang digunakan adalah jenis ikan bernilai ekonomi rendah.
"Tangkapan dari paran nelayan kadang sangat rendah harganya, ada sebagian yang dikeringkan, ada yang untuk pakan bebek," kata Budi.
"Sekarang kita kumpulkan untuk protein, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
(*)