Kasus PDIP vs Ketua KPU Solo

Soal Rencana PDIP Laporkan Ketua KPU Solo, FX Rudy : Sudah Mengobok-obok Partai Kami

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo saat ditemui usai upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Sunan Jogo Kali, Pucangsawit, Sabtu (1/6/2024) pagi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PDI Perjuangan (PDIP) bakal melaporkan Ketua KPU Kota Solo, Bambang Christanto ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Bambang Christanto dianggap partai sudah melakukan adu domba dengan menuduh dua kader PDI Perjuangan Kota Solo menjual data dan strategi ke pihak tertentu.

Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX Hadi Rudyatmo pun turut buka suara soal kasus ini.

Baca juga: Duduk Perkara PDIP Solo Bakal Laporkan Ketua KPU Solo ke DKPP, Dipicu Pernyataan Ini

Eks Wali Kota Solo itu menyayangkan upaya ikut campur dalam urusan internal partai ini.

Padahal kata dia, seharusnya KPU bisa bersikap netral dan profesional.

“KPU harus netral, namun yang terjadi ini malah cawe-cawe urusan partai. Sudah mengobok-obok partai kami. Dia sudah melampaui kewenangan dan melanggar kode etik sebagai pejabat negara pelaksana pemilu," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunSolo.com, Senin (7/10/2024).

Adapun sebelumnya, Bambang diduga menuduh Ketua Bidang Analisa dan Strategi Bappilu DPC PDI Perjuangan Kota Solo Muchus Budi Rahayu dan salah satu kader Imron Rosyid menjual data dan strategi internal partai.

Bambang menyampaikannya ke Wakil Ketua DPC Suharsono, Wakil Sekretaris Budi Prasetyo, dan Ketua Tim Pemenangan Pilkada YF Sukasno.

FX Rudy pun telah memastikan bahwa apa yang disampaikan Bambang tidak benar. Ia pun menyatakan siap bertanggung jawab atas perilaku kadernya.

Baca juga: Daftar 7 Sosok yang Ikut Penjaringan Cawali-Cawawali DPC PDIP Solo, Berebut Rekomendasi Pilkada Solo

“Kalau ada yang mencubit sedikit pun ketua partai harus bertanggung jawab. Jangan sampai ada yang menyakiti dan sebagainya," ungkapnya.

Bambang sendiri sudah meminta maaf atas tuduhan ini.

 Namun, DPC PDI Perjuangan Kota Solo tetap akan melaporkan Bambang ke DKPP.

Muchus menjelaskan tuduhan ini menimbulkan rasa curiga dan tidak nyaman antara satu kader dengan kader yang lain. Padahal, menghadapi Pilkada 2024 pihaknya memerlukan agar kader tetap solid.

“Informasi fitnah ini membuat suasana di internal partai menjadi tidak nyaman karena muncul rasa curiga dan tidak percaya satu sama lain. Padahal saat ini masa kampanye yang tentu kesolidan tim sangat penting,” ungkapnya.

(*)

Berita Terkini