Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PDIP vs Ketua KPU Solo

Duduk Perkara PDIP Solo Bakal Laporkan Ketua KPU Solo ke DKPP, Dipicu Pernyataan Ini

Pasalnya, dia diduga melakukan adu domba dengan menuduh dua kader PDI Perjuangan Kota Solo menjual data dan strategi ke pihak tertentu.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Ketua KPU Kota Solo Bambang Christanto. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua KPU Kota Solo, Bambang Christanto, berpotensi dilaporkan kader PDI Perjuangan (PDIP) ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Pasalnya, dia diduga melakukan adu domba dengan menuduh dua kader PDI Perjuangan Kota Solo menjual data dan strategi ke pihak tertentu.

Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX Hadi Rudyatmo menyayangkan upaya ikut campur dalam urusan internal partai ini. Padahal, seharusnya KPU bisa bersikap netral dan profesional.

Baca juga: Ketua KPU Solo Minta Maaf, Akui Kelewatan Ikut Campur di Internal PDIP, Ini Persoalannya

“KPU harus netral, namun yang terjadi ini malah cawe-cawe urusan partai. Sudah mengobok-obok partai kami. Dia sudah melampaui kewenangan dan melanggar kode etik sebagai pejabat negara pelaksana pemilu," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunSolo.com, Senin (7/10/2024).

Kabar yang beredar, Bambang menuduh Ketua Bidang Analisa dan Strategi Bappilu DPC PDI Perjuangan Kota Solo Muchus Budi Rahayu dan salah satu kader Imron Rosyid menjual data dan strategi internal partai.

Bambang menyampaikannya ke Wakil Ketua DPC Suharsono, Wakil Sekretaris Budi Prasetyo, dan Ketua Tim Pemenangan Pilkada YF Sukasno.

FX Rudy pun telah memastikan bahwa apa yang disampaikan Bambang tidak benar. Ia pun menyatakan siap bertanggung jawab atas perilaku kadernya.

Baca juga: Daftar 7 Sosok yang Ikut Penjaringan Cawali-Cawawali DPC PDIP Solo, Berebut Rekomendasi Pilkada Solo

“Kalau ada yang mencubit sedikit pun ketua partai harus bertanggung jawab. Jangan sampai ada yang menyakiti dan sebagainya," ungkapnya.

Bambang sendiri sudah meminta maaf atas tuduhan ini.

 Namun, DPC PDI Perjuangan Kota Solo tetap akan melaporkan Bambang ke DKPP.

Muchus menjelaskan tuduhan ini menimbulkan rasa curiga dan tidak nyaman antara satu kader dengan kader yang lain. Padahal, menghadapi Pilkada 2024 pihaknya memerlukan agar kader tetap solid.

“Informasi fitnah ini membuat suasana di internal partai menjadi tidak nyaman karena muncul rasa curiga dan tidak percaya satu sama lain. Padahal saat ini masa kampanye yang tentu kesolidan tim sangat penting,” ungkapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved