Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kasus temuan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karanganyar tahun 2024 menjadi yang tertinggi selama delapan tahun terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Purwati mengatakan ada sebanyak enam pasien DBD asal Kabupaten Karanganyar meninggal dunia, dari total 1356 kasus hingga minggu ke-41 tahun 2024.
Mereka yang meninggal dunia tinggal di wilayah endemik seperti Jaten, Tasikmadu, Kebakkramat, Colomadu, Gondangrejo dan Matesih.
"Di pancaroba ini memang ada peningkatan kasus DBD," katanya, Kamis (31/10/2024).
Baca juga: Kasus DBD di Karanganyar Jateng Tembus 1.356 hingga Oktober 2024, Terbaru Ditemukan di 8 Kecamatan
Purwati mengatakan dalam perkembangan kasus DBD di Kabupaten Karanganyar mengalami mengalami fluktuasi selama 8 tahun terakhir.
Ia menyebut, puncak kasus DBD terjadi pada tahun 2024 dengan 1.356 kasus.
Angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2023 yaitu 307 temuan kasus DBD di Kabupaten Karanganyar.
"Cara pencegahan dengan melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan kantor, Sekolah, Pondok, Tempattempat Umum, dan Perumahan dengan 3M+ (PLUS)," ungkap dia.
"Lalu mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) DBD dan TILIK TONGGO di semua tingkatan RT/RW, Desa/Kelurahan, dan Kecamatan. Kemudian melakukan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) maksimal satu minggu sekali untuk memutus siklus hidup nyamuk dan melaporkan kegiatan tersebut ke Puskesmas," pungkas dia.