Meski didominasi pemain generasi muda dengan rata-rata usia 22 tahun, Akmal menyebut Laos bermain taktis dan sederhana yang terlihat dari gol-gol lahir dari skema yang terencana.
Baca juga: Jadi Saksi Hasil Imbang Timnas Indonesia vs Laos di Solo, Jokowi : Sudah Berjuang
Sementara gol-gol atau peluang-peluang Indonesia lebih banyak dari senjata andalan yakni lemparan ke dalam.
Akmal berharap Shin Tae-yong segera melakukan evaluasi menyeluruh, terutama menjelang laga melawan Vietnam yang lebih tangguh.
“Ke depan, strategi permainan harus lebih berkembang agar tidak terkesan autopilot seperti di laga melawan Myanmar dan Laos," katanya.
"Melawan Vietnam nanti, saya berharap para pemain bisa tampil lepas dan energik. Jika STY mampu menjalankan game plan yang baik, itu sudah menjadi kemajuan bagi para pemain muda ini,” pungkasnya.
Baca juga: Mertua Arhan, Andre Rosiade Prediksi Timnas Indonesia Menang 5-0 dari Timnas Laos
Sementara itu, Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampak menyalahkan para pemain.
"Kedua tim Indonesia maupun Laos bekerja maksimal semuanya. Tapi dengan kesalahan kami, salah passing itu yang membuat kami kebobolan. Itu juga yang membuat kami imbang. Sangat disayangkan," katanya.
"Kami minta maaf untuk fans, termasuk masyarakat Indonesia yang sudah datang ke stadion," imbuhnya.
Perolehan gol Indonesia semuanya, berawal dari bola mati.
Shin Tae-yong menjelaskan bahwa hal itu menjadi salah satu strategi timnas dalam mencetak gol.
"Memang dalam pertandingan bisa cetak gol dalam set piece ataupun open play. Kami berusaha mencetak gol dalam taktik yang kami latih," jelasnya.
"Tapi hari ini kami tidak dapat peluang baik, jadi sangat disayangkan," lanjutnya.
(*)