Aksi ini dilakukan karena menurutnya ada sejumlah pihak yang berusaha mengganggu partainya menjelang kongres.
“Karena ada yang ingin mengganggu PDI Perjuangan makanya kita simpulkan dengan cap jempol darah untuk menunjukkan militansi, loyalitas, dan kedisiplinan kader partai di Solo ini untuk memberikan dukungan kepada Mbak Mega sebagai Ketua Umum dan sekaligus akan melawan siapa pun yang akan mengganggu jalannya kongres partai,” terangnya.
Pihaknya telah menjaring aspirasi dari tingkatan organisasi partai yang paling bawah.
Mereka pun sepakat untuk tetap mengusung Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
“Sudah koordinasi dari anak ranting semuanya sepakat siap mendukung Ketua Umum Ibu Hj. Megawati kembali menjadi Ketua Umum,” jelasnya.
Menurutnya, Megawati merupakan sosok yang paling meyakinkan untuk taat pada konstitusi. Umur yang sudah tak lagi muda menurutnya bukan halangan karena disokong dengan struktur di bawahnya yang menjalankan tugas pimpinan.
“Ketua Umum PDI Perjuangan satu-satunya yang taat konstitusi. Satu-satunya ketua umum perempuan usia 77 tahun masih mampu dan mau untuk menyatukan seluruh kader PDI Perjuangan dari Sabang sampai Merauke dari Nias sampai Pulau Rote. Nanti Ibu kan membentuk kepengurusan hak prerogatif ada di tangan ketua umum,” jelasnya. (*)