Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga Dukuh Jirak, Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen mengeluhkan banyak hal kepada Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, Rabu (5/3/2025).
Keluhan itu disampaikan saat Sigit melakukan safari ramadan dengan program dhuhur keliling.
Kepala Desa Poleng, Pujiono menyampaikan bahwa jalan di desanya rusak.
"Mohon maaf, bahwasanya tadi Bapak terlambat, jalan terutama di Gesi sampai Poleng agak rusak, biar Bapak tahu, karena ini ujung utara Sragen," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (5/3/2025).
Dan memang, untuk menuju Dukuh Jirak, Desa Poleng, Bupati Sragen melewati jalan yang cukup rusak.
Bahkan, meski sudah ditambal semen, jalan tersebut masih tetap rusak.
Aspal jalan banyak yang terkelupas, dan jalan yang berlubang hanya dilapisi tumpukan campuran tanah dan kerikil saja.
Ruas jalan yang rusak pun cukup panjang.
Selain soal jalan yang rusak, Sigit juga disambati soal fasilitas listrik yang ada di Dukuh Jirak.
Disampaikan oleh salah satu warga, Maryono menyampaikan bahwa dalam satu dukuh hanya ada 1 tiang listrik.
Kondisi tersebut membuat aliran listrik yang masuk ke rumah kurang maksimal.
Baca juga: Kunjungan Kerja Pertama Bupati Sragen Sigit Pamungkas, Temui Warga Desa Paling Utara Bumi Sukowati
"Sekolah diperbaiki, jalan yang jelek diperbaiki, yang belum disebutkan tadi adalah listrik yang kurang bagus diperbaiki, bahwa disini itu listriknya seperti mata kelilipat, kedap-kedip kalau malam," ujar Maryono kepada Sigit.
"Jadinya akan berimbas kepada alat elektronik yang kita miliki, misalkan TV, karena listriknya tidak bisa stabil, itu justru yang berdampak kepada alat elektronik yang kita miliki," sambungnya.
Selain itu, Maryono juga menyampaika meminta bantuan kepada Sigit Pamungkas untuk membangun Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).
Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Desa Poleng, Pujiono.
"Khusus di dukuh ini, 1 tiang listrik untuk satu dukuh, disini ada 2 RT, 2 RT jumlah KK-nya 80-an sekian," ujarnya.
Baca juga: Kandang Ayam di Gesi Sragen Terbakar, Proses Pemadaman Sempat Terkendala Sumber Air Jauh
Ia menyatakan bahwa kondisi tersebut sudah dialami warga Dukuh Jirak sejak lama.
Pihaknya sudah beberapa kali laporan kepada PLN, namun belum ada tindak lanjut.
"Kita juga pernah beberapa kali laporan ke PLN, cuma disurvei, habis itu tidak ada tindak lanjut, lapor kembali, survei lagi, bahkan sudah dipetakan titik-titiknya, tapi tidak ada kelanjutannya," terang Pujiono.
"Jadi nyambung daru rumah ke rumah, satu kabel ada untuk 30 rumah, sehingga aliran listrik yang masuk ke rumah tidak maksimal," pungkasnya.
(*)