TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bicara salah satu jajanan pasar yang cukup populer di Kota Solo dan sekitarnya, ada arem-arem.
Arem-arem (atau yang sering disebut juga dengan lontong isi) merupakan salah satu penganan tradisional khas Jawa yang terkenal di berbagai daerah, terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penganan ini tidak hanya populer sebagai pengganti sarapan, tetapi juga menjadi jajanan pasar yang banyak digemari masyarakat Jawa.
Baca juga: Sejarah Roti Kecik Ganep, Kuliner Legendaris Solo yang Sudah Eksis Lebih dari Seabad
Asal Usul Arem-Arem
Meski makanan ini cukup populer di eks Keresidenan Surakarta, namun faktanya arem-arem berasal dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Sejak pertama kali dibuat, makanan ini langsung populer dan menyebar ke berbagai daerah di Pulau Jawa
Secara umum, arem-arem terdiri dari nasi yang dibungkus dengan daun pisang dan diisi dengan berbagai bahan, seperti sayuran, sambal goreng, atau bahkan daging.
Biasanya, penganan ini dimakan saat sarapan, tetapi juga sering dijadikan camilan atau dibawa dalam acara-acara tertentu.
Baca juga: Sejarah Sate Kere, Kuliner Legendaris Solo, Buah Kreativitas Wong Cilik Olah Makanan Sisa
Isian arem-arem bisa bervariasi tergantung pada daerah tempat pembuatan dan selera masyarakat setempat.
Di wilayah Jawa Barat, arem-arem umumnya berisi oncom pedas yang dipadukan dengan kentang, wortel, dan bihun.
Sementara itu, di Jakarta, isian arem-arem lebih beragam, seperti telur, daging cincang, mayones, dan saus.
Nah di Solo Raya, umumnya arem-arem berisi daging cincang atau sambal goreng tempe atau hati.
Perbandingan dengan Lemper
Meskipun arem-arem dan lemper sering dianggap mirip, kedua penganan ini sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Salah satu perbedaan utama terletak pada ukuran, di mana arem-arem biasanya lebih besar daripada lemper.