Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Eks Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Iwan Kurniawan Lukminto, mengungkap alasan di balik keputusannya menyimpan uang tunai sebesar Rp2 miliar di rumah.
Menurut Iwan, kebiasaan tersebut dilakukannya karena ia masih menganut cara-cara lama dalam mengelola keuangan.
“Saya tuh masih konvensional. Jadi bank itu kan kadang-kadang error, e-banking ini, bisa tahu-tahu saldonya hangus, hilang begitu,” ujar Iwan kepada wartawan, Rabu (2/7/2025).
“Jadi ya salah satu pilihan saya secara konservatif untuk menyimpan itu dalam bentuk tunai,” lanjutnya.
Uang tersebut diketahui disimpan dalam kantong plastik mainan berwarna merah yang diletakkan di laci meja di rumahnya.
Ketika dilakukan penggeledahan oleh Kejaksaan Agung RI pada 30 Juni hingga 1 Juli 2025, uang itu disita sebagai bagian dari proses penyidikan.
Namun Iwan menegaskan bahwa dana tersebut merupakan tabungan pendidikan anak-anaknya yang telah ia sisihkan selama beberapa tahun.
“Uang itu untuk pendidikan anak-anak, dan ada labelnya juga tahun 2024. Tidak ada hubungannya dengan kasus ini,” tegasnya, merujuk pada kasus hukum yang menjerat kakaknya, Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama Sritex.
Baca juga: Teka-teki Uang Rp2 M yang Kejagung Sita dari Kediaman Bos Sritex di Solo, Disimpan di Plastik Merah
Meski menyayangkan uang pendidikan anaknya harus disita, Iwan tetap bersikap kooperatif.
Ia menegaskan akan mengikuti seluruh proses hukum dan siap membuktikan bahwa dana tersebut tidak terkait dengan perkara yang tengah diselidiki Kejagung.
“Intinya, kalau uang halal itu tidak disembunyikan. Kami kooperatif, tinggal dibuktikan saja nanti,” pungkasnya.
(*)