Ketiga sosok tersebut dikatakan FX Rudy tidak pernah menjabat petinggi struktural di DPC PDIP selama menjadi kader.
"Jadi anggota partai saja, belum, DPC belum. PAC aja sebatas pengurus dan tak pernah hadir untuk saudara Ginda. Kalau Wawanto hanya di tingkat ranting dan tidak dipilih lagi, berarti kan tidak punya integritas dan kredibilitas. Sama, Dyah itu juga sama bukan siapa-siapa. Dia kita jadikan anggota DPRD itu saya yang menyelesaikan segala sesuatunya," jelasnya.
"Dan itulah orang yang tidak tahu diri bagi saya," sebut FX Rudy.
Untuk surat pengunduran diri dari ketiganya diakui FX Rudy telah dikirim ke dirinya dan telah ia teruskan ke DPP PDIP untuk diproses.
"Surat pemecatan sudah kita kirim ke DPP partai," katanya.
Baca juga: 3 Eks Kader PDIP di Solo Gabung PSI, 3 Tokoh Lain Disebut-sebut Bakal Menyusul, Siapakah Sosoknya?
Mantan pendamping Jokowi sebagai Wakil Wali Kota Solo tersebut juga mengatakan bahwa ketiga sosok itu sudah berkhianat ketika Pilkada 2024 digelar.
Dimana ketiganya lebih memilih mendukung Paslon lawan ketimbang mendukung Teguh Prakosa dan Bambang Gage yang diusung PDIP.
FX Rudy kembali menegaskan bahwa keluarnya ketiga mantan kader dan berbelok ke partai lain tak akan menggerus suara di dalam tubuh DPC PDIP Solo.
"Nggak, nggak akan menggerus. Karena satu, punya masalah semua itu," pungkasnya.
3 Mantan Kader PDIP Solo Resmi Gabung PSI
Sejumlah eks kader PDIP Solo menyeberang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sebagai informasi, bahkan ketiga sosok tersebut pernah menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo saat masih menjadi kader partai berlambang banteng.
Tak hanya pernah menjadi anggota DPRD Solo, bahkan dua di antaranya juga sempat mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Solo melalui penjaringan terbuka yang dilakukan oleh DPC PDIP Solo di tahun 2024 silam.
Tiga sosok tersebut antara lain Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto.
Bergabungnya tiga tokoh akan menambah kekuatan PSI Solo untuk bisa berkata banyak di kancah perpolitikan kota Bengawan.