Fakta Menarik Tentang Klaten
Asal-usul Umbul Brintik di Kebonarum Klaten, Airnya Dipercaya Berkhasiat Hilangkan Pegal-pegal
Berada di Dusun Brintik, Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Umbul Brintik terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Klaten.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu daerah dengan kekayaan sumber mata air alami atau umbul.
Selain Umbul Ponggok yang telah lebih dahulu populer, terdapat sejumlah umbul lainnya yang tak kalah menarik, salah satunya adalah Umbul Brintik.
Berada di Dusun Brintik, Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Umbul Brintik terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Klaten.
Baca juga: Asal-usul Tugu Waseso di Karanganom Klaten, Tempat Pertemuan Bung Karno dengan Kiai Karso Rejo
Meski tidak terlalu luas, kawasan ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit masyarakat lokal maupun luar daerah berkat keindahan alamnya serta fungsi terapinya yang dipercaya bermanfaat bagi kesehatan.
Sejarah dan Asal Usul Nama
Nama "Brintik" berasal dari fenomena gelembung-gelembung kecil yang muncul dari dasar kolam, yang merupakan mata air alami pegunungan.
Gelembung tersebut dikenal masyarakat sekitar dengan istilah "brintik", yang kemudian dijadikan nama lokasi wisata ini.
Berbeda dengan umbul lainnya seperti Umbul Ponggok atau Umbul Manten, dasar kolam di Umbul Brintik terdiri dari pasir hitam dan bebatuan andesit kecil.
Baca juga: Asal-usul Makam Kerkop Dezentje di Ampel Boyolali : Saksi Kolonialisme Belanda, Musuh Diponegoro
Kedalaman kolam sekitar 1,5 meter, menjadikannya relatif aman untuk semua kalangan, termasuk anak-anak.
Fungsi Terapi Air Alami
Menariknya, sekitar 90 persen pengunjung yang datang ke Umbul Brintik tidak semata-mata untuk berwisata, melainkan untuk melakukan terapi.
Air hangat dari mata air alami ini diyakini memiliki khasiat menyembuhkan penyakit seperti rematik, pegal-pegal, hingga syaraf kejepit.
Terdapat satu kolam khusus untuk terapi, yang airnya mengandung oksigen tinggi dan pH seimbang.
Baca juga: Asal-usul Makam Tumenggung Alap-alap di Sragen, Saksi Perjuangan Melawan Belanda
Di kolam tersebut, pengunjung biasanya berendam selama 30 menit hingga satu jam.
Selain itu, tersedia pula layanan pijat gratis oleh terapis berpengalaman, yang dilakukan langsung di dalam kolam terapi.
Fasilitas dan Daya Tarik Umbul Brintik
Selain kolam terapi, Umbul Brintik juga memiliki kolam lain dengan pancuran air alami yang bisa digunakan sebagai pijatan tubuh.
Pancuran yang tersedia berjumlah tujuh buah dan menjadi favorit pengunjung saat akhir pekan atau musim liburan.
Untuk menambah daya tarik wisata, pengelola juga menyediakan beberapa spot foto menarik, seperti replika Patung Merlion dan pedestrian pelangi yang sering dijadikan lokasi berfoto para wisatawan.
Adapun sejumlah fasilitas umum yang tersedia di lokasi wisata ini antara lain:
- Area parkir luas
- Warung makan
- Mushola
- Loker barang
- Ruang bilas dan ganti pakaian
- Penyewaan pelampung
Meski fasilitas oleh-oleh belum tersedia di lokasi, pengunjung dapat membelinya di pusat Kota Klaten.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Wisata Umbul Brintik dikenal dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, yakni:
Tiket Masuk: Rp 3.000/orang
Parkir Motor: Rp 2.000
Parkir Mobil: Rp 3.000
Harga berlaku untuk hari biasa dan dapat mengalami penyesuaian saat hari libur nasional atau akhir pekan.
Umbul Brintik buka setiap hari, mulai pukul 05.00 hingga 18.30 WIB.
Akses dan Rute Menuju Lokasi
Umbul Brintik dapat diakses dengan mudah melalui berbagai jalur, salah satunya dari pusat kota Klaten dengan rute: Jalan Pemuda – Jalan Tentara Pelajar – Jalan Wilis – Jalan Klaten Ngupit – Jalan Basin–Karangnongko.
Wisatawan juga dapat memanfaatkan layanan rental mobil lokal untuk menjangkau lokasi dengan lebih nyaman, terutama jika datang dalam rombongan.
Umbul Brintik ini berjarak 40 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 1 jam 8 menit sepeda motor.
(*)
Asal-usul Tugu Waseso di Karanganom Klaten, Tempat Pertemuan Bung Karno dengan Kiai Karso Rejo |
![]() |
---|
Asal-usul Candi Sojiwan di Klaten, Jejak Kejayaan Masa Pemerintahan Mataram Kuno |
![]() |
---|
Asal-usul Umbul Nilo Klaten, Sudah Dimanfaatkan Sejak Zaman Kolonial Belanda |
![]() |
---|
Asal-usul Nama Desa Jaten di Juwiring Klaten : Mitos Pohon Jati Raksasa dan Jejak Kerajaan Majapahit |
![]() |
---|
Asal-usul Kecamatan Karangnongko Klaten, Masih Ada Jejak Mataram Kuno di Tengah Sawah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.