Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Solidaritas Ojol

Sosok MS, Otak & Provokator 2 Bocah Bawa Bom Molotov ke DPRD Solo, Beraksi juga di Kericuhan Gladag

Sosok MS ternyata tak asing bagi aparat, sebab yang bersangkutan juga terlihat dalam aksi kericuhan di Gladag dan DPRD Solo sebelumnya.

TribunSolo.com/ Andreas Chris
DALANG AKSI KERUSUHAN - MS, remaja putus sekolah yang diduga menjadi otak dan provokator 2 remaja lainnya akan membuat kerusuhan di tengah aksi demonstrasi yang digelar BEM Solo Raya pada Senin (1/9/2025) sore kemarin. Di momen tersebut ternyata mereka hendak menyusup dan membuat onar dengan membawa bom molotov. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Siapa sangka MS (16), remaja putus sekolah asal Pasar Kliwon, nyaris menjadi dalang kericuhan di aksi demonstrasi BEM Solo Raya di depan Gedung DPRD Solo, Senin (1/9/2025). 

MS diduga menjadi otak di balik upaya penyusupan bersama dua temannya ke aksi tersebut.

Ketiganya kedapatan membawa bom molotov dan diamankan polisi.

Sosok MS ternyata tak asing bagi aparat, sebab yang bersangkutan juga terlihat dalam aksi kericuhan di Gladag dan DPRD Solo sebelumnya.

BARANG BUKTI - Penampakan barang bukti bom molotov. 3 remaja diamankan pihak kepolisian usai kedapatan akan membuat kerusuhan di tengah aksi demonstrasi yang digelar BEM Solo Raya pada Senin (1/9/2025) sore kemarin. Di momen tersebut ternyata mereka hendak menyusup dan membuat onar dengan membawa bom molotov.
BARANG BUKTI - Penampakan barang bukti bom molotov. 3 remaja diamankan pihak kepolisian usai kedapatan akan membuat kerusuhan di tengah aksi demonstrasi yang digelar BEM Solo Raya pada Senin (1/9/2025) sore kemarin. Di momen tersebut ternyata mereka hendak menyusup dan membuat onar dengan membawa bom molotov. (TribunSolo.com/ Andreas Chris)

“MS ini setiap ada kejadian pembakaran selalu terlihat. Pada insiden di Gladag ada, di gedung DPRD juga ada. Termasuk yang terakhir ini, ia kembali muncul dengan membawa bom molotov. Jadi dari data yang kami miliki, dia memang cukup aktif dalam kericuhan sebelumnya,” ungkap Wakapolresta Solo AKBP Sigit, Senin (1/9/2025).

Dua remaja lain yang ikut MS adalah FIV (15) dan MPP (15), keduanya warga Mojolaban, Sukoharjo.

Mereka ditangkap saat mencoba menyusup ke tengah massa menggunakan motor Yamaha Jupiter Z putih.

Petugas yang curiga pada gerak-gerik mereka langsung melakukan pemeriksaan dan menemukan dua botol kaca bersumbu kain biru di dalam jok motor.

“Hari Senin, 1 September, sekitar pukul 16.00, di depan Gedung DPRD Kota Surakarta, anggota kami mengamankan tiga anak yang kedapatan membawa bom molotov,” kata Sigit.

Baca juga: 3 Bocah Bawa 5 Bom Molotov ke Aksi di DPRD Solo, Dalangnya Remaja Putus Sekolah Berusia 16 Tahun

Pengembangan kemudian membawa polisi ke kawasan Pasar Kliwon, tempat tiga botol kaca lain ditemukan. Total ada lima bom molotov yang diamankan.

Dari hasil interogasi awal, mereka belajar membuat bom molotov dari video tutorial di media sosial.

“MS ini sudah putus sekolah cukup lama. Sementara dua temannya masih sekolah. Dari hasil pemeriksaan, motivasi mereka bukan karena ideologi atau organisasi tertentu, melainkan ikut-ikutan setelah melihat video,” jelas Sigit.

Ia menegaskan tidak ada keterlibatan kelompok atau jaringan tertentu.

Ketiganya disebut hanya teman satu tongkrongan yang berkomunikasi lewat WhatsApp. 

Baca juga: Dugaan Kantor SPEK-HAM Didatangi Aparat Jelang Demo Mahasiswa, Polresta Solo Beri Bantahan

“Jadi tidak ada kelompok atau jaringan. Mereka berteman, berkomunikasi lewat WhatsApp, dan akhirnya ikut aksi. Semuanya spontan dan tidak terorganisir,” tambahnya.

Atas perbuatannya, ketiganya dijerat Pasal 187 Jo 53 KUHP tentang percobaan dengan sengaja menyebabkan kebakaran atau ledakan.

Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara menanti mereka.

“Mereka akan dijerat pasal 187 jo 53 KUHP tentang percobaan dengan sengaja menyebabkan kebakaran atau ledakan. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun,” pungkas Sigit.

Sebelumnya, ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan, yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta.

Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.

Baca juga: Warga Sekitar Kantor DPRD Solo Tutup Akses Jalan Kampung, Harap Aksi Demo Tak Ricuh

Affan Kurniawan adalah seorang pengemudi ojek online (ojol) berusia 21 tahun yang meninggal dunia pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Saat itu, Affan sedang mengantar pesanan makanan dan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR RI.

Ketika kericuhan terjadi dan aparat mulai membubarkan massa, sebuah kendaraan barracuda melaju cepat di tengah kerumunan dan menabrak dua pengemudi ojol—Affan dan Moh Umar Amarudin.

Affan tewas di tempat, sementara Umar mengalami luka serius.

Aksi solidaritas meluas hingga menimbulkan kerusakan di beberapa lokasi di kota Solo, termasuk kawasan Gladak dan gedung DPRD Solo.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved