Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Solidaritas Ojol

Warga Sekitar Kantor DPRD Solo Tutup Akses Jalan Kampung, Harap Aksi Demo Tak Ricuh

Para warga berinisiatif untuk menutup portal kampung mereka untuk menghindari adanya massa masuk kekawasan perumahan warga.

TribunSolo.com/Andreas Chris
TUTUP AKSES JALAN - Warga sekitar kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo menutup akses jalan jelang aksi demo mahasiswa, Senin (1/9/2025) sore. Para warga berinisiatif untuk menutup portal kampung mereka untuk menghindari adanya massa masuk kekawasan perumahan warga.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Warga kampung di sekitar kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo memilih menutup akses jalan ke rumah-rumah mereka jelang aksi demonstrasi yang akan digelar oleh Aliansi BEM Solo Raya pada Senin (1/9/2025) sore ini.

Para warga berinisiatif untuk menutup portal kampung mereka untuk menghindari adanya massa masuk kekawasan perumahan warga.

TUTUP AKSES JALAN - Warga sekitar kantor DPRD Solo menutup akses jalan jelang aksi demo mahasiswa
TUTUP AKSES JALAN - Warga sekitar kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo menutup akses jalan jelang aksi demo mahasiswa, Senin (1/9/2025) sore. Para warga berinisiatif untuk menutup portal kampung mereka untuk menghindari adanya massa masuk kekawasan perumahan warga. 

Hal itu dilakukan oleh warga yang berada tepat di sisi Barat dan Utara kantor DPRD Solo.

Tak hanya menutup akses jalan kampung dengan diportal, warga juga menempelkan selebaran kertas berisi imbauan untuk tidak merusak kampung mereka.

Ketua RT setempat, Dayat (52) menerangkan bahwa penutupan akses jalan ke kampung mereka merupakan antipasi apabila aksi demonstrasi berubah menjadi kericuhan seperti beberapa hari sebelumnya.

Baca juga: Potensi Demo Buat Pelajar Solo Dipulangkan Lebih Awal? Disdik Sebut Cuma Buat PAUD, TK dan SD

"Iya ini antisipasi dari warga, sebenarnya kalau ketakutan nggak. Cuma ini antisipasi dari warga saja," terang Dayat.

Tak hanya menutup portal akses jalan menuju kampung mereka, Dayat juga mengatakan bahwa pihak sesepuh kampung juga telah menghimbau untuk warga agar tidak menyaksikan aksi demonstrasi tersebut.

"Warga sendiri yang tidak berkepentingan kita imbau untuk tidak datang ke lokasi termasuk anak-anak," lanjut Dayat.

Selain menutup akses jalan dengan diportal, Dayat juga menambahkan bahwa setiap gang yang ditutup juga dijaga oleh warga setempat.

Baca juga: Jelang Aksi Demo di DPRD Solo, Dealer Hyundai Ungsikan 6 Unit Mobil Display, Showroom Kini Kosong

Disinggung terkait adanya selebaran seruan yang ditempel di gapura kampung, Dayat menerangkan hal itu sebagai bentuk untuk mengingatkan massa aksi untuk tidak merugikan masyarakat umum apabila ingin membuat kericuhan.

"Iya pasti ada (efek pembakaran gedung dewan kemarin). Jadi kami juga belajar dari kejadian 1998, kita nggak mau terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan," urai Dayat.

"Jadi ini hanya tindakan antisipatif saja," pungkas Dayat.

Sebelumnya kericuhan pecah usai ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan, yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta.

Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.

Baca juga: Biar Tak Disusupi, Mahasiswa Demo di Depan DPRD Solo Sepakat Pakai Almamater Masing-masing

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved