Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Solidaritas Ojol

Beredar Nama Korban Tewas dalam Aksi Kerusuhan di Solo : Tak Ada dalam Catatan BPBD

Salah satu korban tewas disebut merupakan tukang becak di Kota Solo yang terdampak dari gas air mata yang dilontarkan aparat keamanan.

TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
PORAK PORANDA - Kericuhan yang terjadi dalam aksi demonstrasi di kawasan Bundaran Gladak, Kota Solo, pada Jumat (29/8/2025) malam. Beberapa fasilitas tampak hancur dan tidak berfungsi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gelombang demonstrasi sejak 28 Agustus 2025 di berbagai lokasi di Indonesia telah menelan korban jiwa.

Dikutip dari Kompas.com, setidaknya tujuh orang kehilangan nyawa dalam rentetan aksi yang berakhir ricuh di sejumlah kota.

Ada yang tewas terlindas kendaraan taktis, terjebak di gedung terbakar, hingga menjadi sasaran pengeroyokan massa.

Tragedi ini terjadi ketika gelombang aksi masih terus berlanjut, bahkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia telah menjadwalkan aksi baru pada Selasa (2/9/2025).

RICUH - Bentrokan kembali terjadi antara massa aksi solidaritas driver ojek online (Ojol) dan aparat keamanan di depan Mako Brimob Batalyon C Solo, Jalan Adi Sucipto, Manahan, Solo, Jumat (29/8/2025). Kericuhan sempat mereda, namun kembali pecah ketika sejumlah demonstran melempar batu ke arah markas Brimob.
RICUH - Bentrokan kembali terjadi antara massa aksi solidaritas driver ojek online (Ojol) dan aparat keamanan di depan Mako Brimob Batalyon C Solo, Jalan Adi Sucipto, Manahan, Solo, Jumat (29/8/2025). Kericuhan sempat mereda, namun kembali pecah ketika sejumlah demonstran melempar batu ke arah markas Brimob. (TribunSolo.com/ Andreas Chris)

Salah satu korban tewas disebut merupakan tukang becak di Kota Solo yang terdampak dari gas air mata yang dilontarkan aparat keamanan.

Pengemudi becak berusia 60 tahun bernama Sumari ini tewas bukan karena ikut demo, melainkan saat tidur di becaknya pada Jumat (29/8/2025).

Gas air mata yang ditembakkan aparat membuat penyakit asma dan jantungnya kambuh hingga berujung maut.

Baca juga: Miris! Sopir Ambulans yang Dihajar Polisi saat Evakuasi Pendemo di Solo Kini Alami Pembengkakan Otak

Namun, temuan itu berbeda dengan data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kota Solo per Minggu (31/8/2025).

Dalam catatan BPBD Kota Solo, tidak ada korban meninggal dunia atau tewas selama aksi kerusuhan di Solo.

Berdasarkan data Pusdalops PB BPBD Kota Solo, kerusuhan di Solo 'hanya' membuat 21 orang terluka hingga sesak nafas, tanpa adanya korban jiwa.

Masing-masing korban luka disebutkan dalam data itu berjumlah 8 orang. Sedangkan untuk korban sesak nafas berjumlah 13 orang.

Baca juga: Sosok MS, Otak & Provokator 2 Bocah Bawa Bom Molotov ke DPRD Solo, Beraksi juga di Kericuhan Gladag

Wartawan TribunSolo.com telah berusaha menanyakan perihal munculnya nama korban tewas tersebut ke Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto, Selasa (2/9/2025), namun tak mendapat respons.

Berikut daftar korban yang meninggal dunia dalam rentang 28 Agustus hingga 1 September 2025:

1. Affan Kurniawan

Ojek online berusia 21 tahun ini tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob Polri di Pejompongan, Jakarta Barat, Kamis (28/8/2025).

Menurut saksi mata, Abdul (29), mobil rantis melaju kencang dan ugal-ugalan hingga menabrak korban. 

“Dia benar-benar nyoba nabrakin para pendemo,” kata Abdul.

Polisi menyebut ada unsur pidana dalam insiden ini dan dua anggota telah dijatuhi sanksi pelanggaran berat.

2. Muhammad Akbar Basri, Sarinawati, dan Syaiful Akbar

Kerusuhan di Makassar pada Sabtu (30/8/2025) menelan tiga korban jiwa. Mereka adalah M Akbar Basri (fotografer/humas DPRD Kota Makassar), Sarinawati (anggota DPRD), dan Syaiful Akbar (Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah).

Menurut Ketua DPRD Makassar Supratman, ketiganya terjebak asap dan api ketika gedung DPRD Kota dan DPRD Provinsi dibakar massa.

3. Rheza Sendy Pratama

Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21), meninggal dunia usai demonstrasi di depan Mapolda DIY pada Minggu (31/8/2025).

Menurut Banu Hermawan, Humas RSUP dr. Sardjito, korban mengalami cardiac arrest (henti jantung).

“Secara maraton (RJP), sekitar 30 menit. Namun demikian, jam 07.06 WIB kami menyatakan beliau meninggal dunia,” ujarnya.

4. Rusdamdiansyah

Pengemudi ojek online ini kehilangan nyawa usai dikeroyok massa di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Jumat (29/8/2025).

Ia diteriaki sebagai intel hingga dipukuli ramai-ramai.

“Postur tubuhnya memang tinggi besar, mungkin itu yang membuat orang salah paham,” kata saksi bernama Reza.

Korban sempat menjalani operasi darurat, namun meninggal dunia sehari kemudian.

5. Sumari

Pengemudi becak berusia 60 tahun asal Solo ini tewas bukan karena ikut demo, melainkan saat tidur di becaknya pada Jumat (29/8/2025).

Gas air mata yang ditembakkan aparat membuat penyakit asma dan jantungnya kambuh hingga berujung maut.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved