Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Solidaritas Ojol

Detik-detik Tukang Becak Kolaps Pasca Lihat Kericuhan di Solo, Sempat Muntah-muntah dan Pegangi Dada

Sumardi disebut sudah mengeluh sakit ketika berada di kawasan gedung parkir Ketandan, sekitar 200 meter dari Pasar Gede.

TribunSolo.com/Andreas Chris
TUKANG BECAK MENINGGAL - Kolase foto lokasi pengayuh becak di Pasar Gede Solo yang dikabarkan jadi korban paparan gas air mata saat pecah kericuhan demo di sekitar Simpang Gladak, Kota Solo pada Jumat (29/8/2025) malam lalu. Korban bernama Sumardi (67) warga Pacitan Jawa Timur tersebut sempat muntah dan memegang dada sebelum dilarikan ke rumah sakit pada saat kericuhan pecah di sekitar Simpang Gladag. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sumardi (67), tukang becak Pasar Gede Solo, sempat muntah-muntah sambil memegang dada sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.

Sebelumnya, Sumardi terpantau  pasca melihat kericuhan demo di Simpang Gladag, Solo, Jumat (29/8/2025) malam.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Sudiroprajan, Polsek Jebres Polresta Solo, Aipda Rudy Ardhiawan, mengungkapkan bahwa Sumardi sudah mengeluh sakit ketika berada di kawasan gedung parkir Ketandan, sekitar 200 meter dari Pasar Gede.

“Jadi memang waktu duduk sama temannya itu, dia muntah-muntah sambil pegang dada,” kata Rudy, Selasa (2/9/2025).

TUKANG BECAK MENINGGAL - Lokasi pengayuh becak di Pasar Gede Solo yang dikabarkan jadi korban paparan gas air mata saat pecah kericuhan demo di sekitar Simpang Gladak, Kota Solo pada Jumat (29/8/2025) malam lalu. Korban bernama Sumardi (67) warga Pacitan Jawa Timur tersebut dilarikan ke rumah sakit pada saat kericuhan pecah di sekitar Simpang Gladag.
TUKANG BECAK MENINGGAL - Lokasi pengayuh becak di Pasar Gede Solo yang dikabarkan jadi korban paparan gas air mata saat pecah kericuhan demo di sekitar Simpang Gladak, Kota Solo pada Jumat (29/8/2025) malam lalu. Korban bernama Sumardi (67) warga Pacitan Jawa Timur tersebut dilarikan ke rumah sakit pada saat kericuhan pecah di sekitar Simpang Gladag. (TribunSolo.com/ Andreas Chris)

Menurut Rudy, sekitar pukul 23.00 WIB korban kemudian dibawa rekannya dengan becak motor melintasi depan Pasar Gede.

Saat itu Rudy sempat menanyakan kondisi korban.

“Terus saya tanya ini kenapa, kok Pak Mardi tidak pakai baju. Terus temannya bilang kelihatannya penyakitnya kumat. Tadi habis dari gedung parkir,” ujar Rudy.

Sumardi dikenal sebagai pria lansia asal Pacitan yang sehari-hari tidur di emperan kawasan Ketandan.

Baca juga: Beredar Nama Korban Tewas dalam Aksi Kerusuhan di Solo : Tak Ada dalam Catatan BPBD

Ia akhirnya meninggal dunia ketika mendapat perawatan medis di rumah sakit.

“Dari keterangan temannya ini, dia penyakitnya kambuh. Karena melihat kondisinya saya minta dibawa ke rumah sakit. Diikuti salah satu satpam Pasar Gede, ternyata pas ditangani di rumah sakit sudah meninggal dunia,” jelas Rudy.

Keluarga korban membenarkan bahwa Sumardi memiliki riwayat penyakit jantung dan pernah menjalani perawatan setahun sebelumnya.

Sejumlah rekannya di Pasar Gede juga menyebut Sumardi sempat nekat berjalan kaki menyaksikan kericuhan di Simpang Gladag, meski sudah diperingatkan untuk tidak mendekat.

Sebelumnya, beredar kabar salah satu pengayuh becak di pasar Gede Solo meninggal dunia akibat terpapar gas air mata pada saat pecah kericuhan usai demo solidaritas ojek online di Solo pada Jumat (29/8/2025) lalu.

Kabar tersebut bermula dari unggahan media sosial Instagram @ics_infocegatansolo.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved