Dibangun di Era Gibran, Diresmikan Prabowo! RS Jantung Emirates-Indonesia di Solo Siap Beroperasi

Ringkasan Berita:

• RS Kardiologi Emirates–Indonesia di Solo memasuki tahap akhir dan siap diresmikan, dengan pengelolaan sementara oleh Kemenkes melalui RSUP Dr. Sardjito.
• Rumah sakit berkapasitas 130 kamar ini memiliki fasilitas modern, termasuk ICU, PICU, IGD, cath lab, hingga ruang operasi.
• Pemerintah pusat dan Pemkot Solo menyiapkan SDM serta percepatan operasional untuk memperluas layanan jantung di Jawa Tengah.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates–Indonesia di Solo akhirnya memasuki tahap akhir.

Fasilitas kesehatan hibah Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) itu kini bersiap diresmikan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, meski proses pembangunannya dimulai sejak masa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka masih menjabat Wali Kota Solo. 

Proyek yang dulu digadang-gadang sebagai “rumah sakit jantung paling modern di Jawa Tengah” itu kini tinggal selangkah menuju operasional penuh.

Saat ini, pengelolaan RS Kardiologi Emirates–Indonesia masih berada di bawah Kementerian Kesehatan. Kemenkes menunjuk RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai operator sementara.

“Operasionalnya di bawah Kementerian Kesehatan melalui Dr. Sardjito untuk beberapa tahun. (Sudah menerima pasien) karena Sardjito kan pasiennya membludak, nah ini kita alhamdulillah dapat limpahan dari pasien Jogja. Terbuka untuk umum, bisa BPJS Kesehatan dengan mekanisme step by step dari Puskesmas ke rumah sakit,” kata Wali Kota Solo, Respati Ardi, Senin (17/11/2025).

Rumah sakit jantung berkapasitas 130 kamar itu dilengkapi fasilitas modern, mulai dari ruang konsultasi, observasi monitoring, treadmill, prosedur jantung dan neurologi, kamar VIP, perawatan umum, ICU, PICU, ruang operasi, hingga IGD.

Upaya percepatan aktivasi juga sudah dilakukan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan turun langsung meninjau progres pada Sabtu (23/11/2024) lalu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Presiden Prabowo Resmikan RS Jantung Emirates Indonesia di Solo Hari Ini

Menkes menegaskan dokter spesialis jantung di rumah sakit ini harus fokus bertugas di satu tempat.

“Karena saya nggak mau dokter baru dokter yang nggak pengalaman dan praktiknya di banyak tempat,” tutur Budi Gunadi Sadikin. 

Ia menyebut pemindahan dokter dan alat dari RSUP Dr. Sardjito menjadi langkah tercepat agar rumah sakit segera beroperasi.

“Target beroperasi harusnya dari sisi infrastruktur 1 bulan paling lama,” jelas Budi Gunadi Sadikin.

Dukung dari SDM

Pemkot Solo juga menyiapkan dukungan SDM. Kepala BKPSDM, Dwi Ariyatno, mengungkapkan pihaknya akan mengirim 17 tenaga kesehatan untuk mendukung operasional.

“Sampai dengan besok operasional berjalan dari unsur kita ada 17,” ujarnya.

Sebanyak tujuh di antaranya sudah siap bertugas, sementara 10 perawat lain masih membutuhkan pelatihan khusus perawatan jantung.

Selain itu, proses rekrutmen tenaga eksternal juga dibuka untuk memenuhi kebutuhan sekitar 300 tenaga medis dan penunjang dalam dua tahun ke depan.

“Beberapa personil sudah kita siapkan. Kekurangannya kita penuhi dari proses perekrutan,” jelas Dwi.

Baca juga: Kondisi RS Jantung Emirates Indonesia di Solo Jelang Kedatangan Prabowo, Dijaga Ketat Aparat

Rumah sakit ini sendiri dibangun dengan dana hibah hampir USD 25 juta atau sekitar Rp417,3 miliar dari Pemerintah Uni Emirat Arab—proyek yang dimulai ketika Gibran masih menjabat Wali Kota. 

Peluncuran awal dan serah terima fasilitas berlangsung pada 29 September 2024, disaksikan perwakilan kedua negara.

Fasilitas tersebut digadang menjadi simbol kerja sama strategis Indonesia–UEA di bidang kesehatan.

Menteri dan pejabat terkait berharap keberadaan rumah sakit ini memperluas akses layanan kardiologi modern di Jawa Tengah dan mengurangi beban perjalanan pasien yang memerlukan penanganan jantung khusus.