Berita Persis Solo
Persis Solo Jalani 9 Laga Tanpa Kemenangan, Peter de Roo Bereaksi soal Desakan Pemecatan Dirinya
Kekalahan 1–2 dari Persebaya membuat posisi Laskar Sambernyawa semakin terpuruk di zona degradasi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Ringkasan Berita:
- Persis Solo kembali kalah 1–2 dari Persebaya Surabaya, membuat tim terpuruk di peringkat 17 klasemen dengan hanya 5 poin dari 10 laga dan belum menang dalam 9 pertandingan terakhir.
- Tekanan terhadap pelatih Peter de Roo makin kuat, namun ia menyatakan tidak tahu soal pemecatan dan menilai hasil buruk sebagai tanggung jawab kolektif tim.
- Persis berharap bangkit saat menghadapi PSIM Yogyakarta dalam laga Derbi Mataram berikutnya.
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, kembali menjadi sorotan usai timnya menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-11 Super League 2025/2026, Minggu (2/11/2025), di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Kekalahan 1–2 dari Persebaya membuat posisi Laskar Sambernyawa semakin terpuruk di zona degradasi.
Dari 10 pertandingan, Persis Solo baru mengumpulkan 5 poin, dan belum pernah menang dalam 9 laga terakhir.
Baca juga: Persis Solo Catat Rekor Buruk 9 Laga Tanpa Menang, Derby Mataram Sudah Menanti
Padahal, harapan sempat muncul ketika Kodai Tanaka membuka keunggulan lebih dulu untuk Persis. Namun dua gol balasan Persebaya memupus asa tim tamu dan memperpanjang tren buruk mereka di kompetisi musim ini.
“Saya pikir ketika kalah kali ini, masalahnya adalah kami tidak menyelesaikan peluang kami. Minggu lalu masalahnya kami tidak menciptakan peluang. Anda perlu mencetak gol, bukan?” ujar Peter de Roo dalam konferensi pers usai pertandingan.
Desakan “Peter Out” Menguat
Hasil negatif itu memunculkan kembali desakan dari suporter Persis Solo di media sosial agar manajemen segera mengevaluasi posisi pelatih asal Belanda tersebut.
Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan pemecatannya, Peter memilih menjawab singkat dan diplomatis.
“Jadi pertanyaanmu adalah jika saja keputusan tersebut akan terjadi? Saya tidak tahu. Keputusan itu bukan saya yang membuat dan bukan terserah saya,” katanya.
Meski kecewa dengan hasil pertandingan, Peter tetap memberikan apresiasi atas semangat para pemainnya.
Ia menilai tim tampil cukup baik di babak pertama, namun kehilangan tempo permainan setelah turun minum.
“Semua, termasuk saya, merasa kecewa dengan akhir laga ini. Di babak pertama kami bermain bagus, mampu mengontrol pertandingan, bahkan punya beberapa kesempatan. Tapi tiba-tiba permainan kami melambat,” ujarnya.
Pelatih berusia 53 tahun itu juga menegaskan bahwa ia tidak akan menyalahkan para pemain secara individu, karena hasil buruk adalah tanggung jawab bersama.
“Saya tidak mau menyalahkan pemain, ini kerja kolektif,” tambahnya.
Dengan tren tanpa kemenangan yang terus berlanjut, masa depan Peter de Roo di kursi pelatih Persis Solo kini berada di ujung tanduk.
Tren 9 Laga Tanpa Kemenangan
| Persis Solo Catat Rekor Buruk 9 Laga Tanpa Menang, Derby Mataram Sudah Menanti |
|
|---|
| Persis Solo Kalah dari Persebaya, Peter de Roo Ungkap Kesalahan Fatal Para Pemainnya |
|
|---|
| Fuad Sule Siap Comeback, Persis Solo Bidik Kebangkitan di Kandang Persebaya |
|
|---|
| Persebaya Vs Persis Solo : Momentum Laskar Sambernyawa Bangkit, Manfaatkan Tuan Rumah yang Pincang |
|
|---|
| Persis Solo Terpuruk Usai Kalah dari Persib, Selanjutnya Hadapi Ujian Berat Lawan Persebaya di GBT |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.