Kerja Sama Pengiriman Tenaga Kesehatan ke Jepang Dimulai Sejak Dua Tahun Lalu
Jika mereka dapat melalui tahapan itu maka, kata Anis, calon tenaga kesehatan tersebut dinyatakan lolos untuk bekerja di Jepang.
Penulis: Labibzamani | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta telah bekerja sama dengan Jepang dalam penyaluran tenaga kesehatan perawat dan bidan sejak dua tahun lalu.
Bahkan, pada pertama pengiriman tenaga kesehatan dua dari sekian jumlah alumni STIKES PKU Muhammadiyah diterima bekerja di Jepang.
"Dua tahun terakhir ini kerja sama antara STIKES PKU Muhammadiyah dengan Jepang," kata Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Institusi (LPMPI) STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, Anis Prabowo, kepada TribunSolo.com, Selasa (3/10/2017).
"Ada dua alumni kita yang lolos dan bekerja di sana," ungkapnya.
Baca: Calon Tenaga Kesehatan yang Akan Dikirim ke Jepang Ikuti Pembekalan di STIKES PKU Muhammadiyah
Menurut Anis, tidak mudah untuk dapat bekerja di Jepang.
Karena calon tenaga kesehatan tersebut harus melalui tahapan yang harus mereka lalui.
Jika mereka dapat melalui tahapan itu maka, kata Anis, calon tenaga kesehatan tersebut dinyatakan lolos untuk bekerja di Jepang.
"Mereka akan bekerja di rumah sakit dan panti jompo di Jepang," ungkapnya.
Sementara setelah mengikuti pembekalan mereka akan mengikuti pelatihan selama enam bulan di STIKES PKU Muhammadiyah.
Kemudian tahap selanjutnya mereka akan mengikuti tes di Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Kalau mereka lolos masih ada tahapan selanjutnya yang harus mereka lalui," ujarnya.
Baca: Ini Deretan Alutsista yang Akan Meriahkan Perayaan HUT ke-72 TNI
Peserta akan mengikuti pelatihan masing-masing enam bulan di Indonesia dan Jepang.(*)