32 Tahun Jadi Ikon Solo, THR Sriwedari Akan Bubar Akhir Tahun Ini dan PHK Seluruh Karyawannya
Hal itu menyusul batalnya rencana pemindahan THR Sriwedari ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) karena sejumlah pertimbangan.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrsynha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari Solo akan berhenti beroperasi pada Desember 2017.
Hal itu menyusul batalnya rencana pemindahan THR Sriwedari ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) karena sejumlah pertimbangan.
Termasuk nilai sewa dinilai terlalu tinggi yakni Rp 600 juta per bulan dengan hitungan Rp 1.000 per meter persegi per hari dengan luas dua hektare.
Sementara, nilai sewa di Sriwedari Rp 38 juta per bulan untuk lahan kurang dari satu hektare.
Baca: Ini Harapan Via Vallen untuk Lokasi Baru THR Sriwedari
Direktur Utama THR Sriwedari, Sinyo Sujarkasi, mengatakan, THR akan ditutup mulai 4 Desember 2017.
"Kita tinggalkan tempat ini Insya Allah 31 Desember 2017 sesuai perjanjian dengan Pemkot," ucapnya dalam jumpa pers Kamis (12/10/2017) siang.
Sinyo menyebut, Kota Solo bakal kehilangan ikon hiburan rakyat yang sudah menemani warga Solo selama 32 tahun.
"Kecewa pasti, kami sudah 32 tahun di sini, sudah jadi ikon dan hiburan wong Solo," ucapnya ditemani para pimpinan THR di hadapan wartawan.
Adapun tidak beroperasinya THR Sriwedari otomatis juga akan memberhentikan ratusan karyawannya.
Sebanyak 120 karyawan bakal di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Baca: Nilai Sewa Dianggap Terlalu Tinggi, Manajemen Batalkan Rencana THR Sriwedari Solo Pindah ke TSTJ
Pihaknya pun juga mengaku telah menyiapkan pesangon kepada karyawan sesuai dengan aturan ketenagakerjaan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/direktur-utama-thr-sriwedari-sinyo-sujarkasi_20171012_153732.jpg)