Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus Tanah Ambles di Gunung Kidul Bertambah Banyak

Kini di wilayah Kecamatan Rongkop tercatat 17 lubang baru yang tersebar di tujuh desa.

Editor: Junianto Setyadi
Kompas.com/Markus Yuwono
Petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan milik Suyatmi di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong. 

TRIBUNSOLO, GUNUNGKIDUL  - Tanah ambles di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, DIY, semakin meluas.

Seperti di Kecamatan Rongkop, tercatat 17 lubang baru yang tersebar di tujuh desa.  

Menurut Kepala Desa Petir, Sarju, di desanya ada sekitar tujuh titik amblesan yang berada di lima dusun yakni Dusun Siono, Dadapan, Ngurak-urak, dan Ngelo.

Amblesan tanah terjadi pada akhir Januari lalu, kata Sarju sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.

Baca: Warga Terkejut Karena Kolam di Gunungkidul Ini Ambles Sedalam 6 Meter

Sebagian besar terjadi di tengah area ladang milik warga.

"Amblesan di desa kami saat terjadi hujan lebat kemarin sekitar tanggal 29 Januari 2017," ujar Sarju ditemui di lokasi, Kamis (8/2/2018).

Dampak dari munculnya lubang-lubang ini, sejumlah area persawahan milik para petani tidak dapat lagi ditanami.

Kalaupun bisa ditanami, mereka takut menanaminya, karena khawatir lubang semakin membesar. 

Baca: Jalani Semifinal Piala Presiden di Stadion Manahan Solo, Persija Jakarta Dinilai Lebih Diuntungkan

Fenomena ini, menurut dia, terjadi dikarenakan geografis desanya yang merupakan daerah karst.

Di daerah tersebut, area bawah tanah memiliki rongga.

Untuk mengantisipasi lubang semakin besar, pihaknya mengimbau para petani untuk memasukkan tanah, sampah, jerami, pohon jagung, dan pohon pisang.

"Agar tidak membesar, kami sudah mengimbau agar petani memasukkan apapun ke dalam lubang," ucapnya.

Baca: Siswa Penganiaya Guru hingga Tewas Ditempatkan di Sel Khusus Rutan Sampang

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved