Menjajal Sate Tupai dan Sate Biawak yang Populer di Tawangmangu
Di sini, pengunjung bisa menemukan beragam olahan menarik dari daging tupai, landak, dan biawak yang bisa dijadikan sate dan rica-rica
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Bagi Anda pecinta kuliner ekstrem, Rumah Makan Gunung Mas di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, bisa menjadi pilihan.
Di sini, pengunjung bisa menemukan beragam olahan menarik dari daging tupai, landak, dan biawak yang bisa dijadikan sate dan rica-rica.
Rumah makan ini dikelola sepasang suami istri Sukatno dan Sri Yatmini dan keberadaanya sudah populer di kawasan wisata Tawangmangu.
Sri Yatmini menjelaskan, kuliner yang disajikan ini diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Baca: Rekayasa Lalu Lintas Festival Hadrah 2018, Jalan Slamet Riyadi Solo Ditutup Sore Nanti
Sate tupai, terangnya, bisa dijadikan sebagai santapan untuk mengobati diabetes.
Sate biawak disarankan untuk pengidap penyakit kulit seperti gatal-gatal.
Tidak hanya itu, pemandangan alam di sekitar rumah makan terlihat menyejukkan.
Pengunjung bisa memilih tempat di belakang rumah makan yang memperlihatkan panorama hijau perbukitan.
Baca: Keraton Solo Tolak Pembentukan Unit Pelayanan Teknis
Sukatno yang merupakan pengagum Presiden Soekarno, menempatkan foto, poster, dan kutipan pidato proklamator ini di sekeliling rumah makan.
Ia juga memajang banyak buku tentang Bung Karno di dalam sebuah etalase yang bisa dibaca pengunjung.
Santoso, pengunjung yang datang bersama kerabatnya mengaku tertarik menyantap menu ekstrem ini karena memang suka mencoba sesuatu yang baru.
Ia mengaku sering datang ke Rumah Makan Gunung Mas ini.
Baca: Sarwendah Ceritakan Sederet Hal Mistis Selama Syuting Film Kembang Kantil
“Sering mencoba yang landak,” kata pria berkaca mata ini.
Usaha Sukatno dan Sri Yatmini ini memang tiada duanya.
Pada 2006 silam, Rumah Makan Gunung Mas pernah meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa dan Pemilik Rumah Makan khusus daging landak pertama di Indonesia.
“Kita memberikan tergantung pesanan, ada yang meminta rica-rica, sate,” katanya.
Baca: Mulai Beraksi, Jet Tempur Inggris Serang Fasilitas Militer Suriah
Satu daging tupai diolah menjadi lima tusuk sate.
Selain olahan tupai, biawak, dan landak, rumah makan ini juga menyediakan Bir Pletok berbahan rempah-rempah untuk menghangatkan badan dari dinginnya udara di Tawangmangu.
Ada juga es krim ubi ungu, atau es lidah buaya.
Baca: Jokowi Janji Bakal Naikkan Honor Penyuluh Agama hingga 2 Kali Lipat
Harga masing-masing sate dalam satu porsinya senilai Rp30 ribu, es krim ubi ungu senilai Rp10 ribu.
Lokasinya dapat ditemukan di Jl Tawangmangu-Matesih km 2 dan buka dari pukul 07.00-17.00 WIB. (*)