Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kirab Malam 1 Suro

Bakal Dikirab saat Malam 1 Suro, Ini Asal-usul Kebo Bule Kyai Slamet dan Alasan Dikeramatkan

Kerbau bule milik Keraton Kasunanan ini bernama Kyai Slamet yang hingga kini telah memiliki beberapa keturunan.

Penulis: Delta Lidina | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com
Kebo Bule keturunan Kyai Slamet 

TRIBUNSOLO.COM - Tanggal 1 Suro menjadi tanda hari pertama dalam kalender Jawa.

Momen ini bertepatan dengan 1 Muharram yang ada dalam kalender hijriyah.

Bulan Suro ini menjadi bulan istimewa sekaligus dikeramatkan bagi masyarakat Jawa.

Pada momen 1 Suro ini banyak masyarakat Jawa melakukan beberapa tradisi yang sudah turun-temurun.

Ingin Ikut Kirab Malam 1 Suro di Mangkunegaran Solo Malam Nanti? Ini Aturan Busana yang Dipakai

Hal ini bisa dijumpai di Kota Solo, Jawa Tengah.

Di kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini memiliki tradisi unik yang dilakukan setiap malam 1 Suro.

Ritual tradisi diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan.

Tradisi ini begitu sakral dan dikeramatkan.

Kirab 1 Suro Malam Nanti, Pura Mangkunegaran Solo Undang Tiga Menteri

Pada tahun ini, 1 Suro Be 1952 jatuh pada tanggal 11 September 2018.

Tradisi dalam keraton adalah kirab pusaka yang digelar pada malam satu suro.

Aktor utama pada kirab sakral tersebut adalah beberapa kerbau bule.

Disebut kerbau bule karena wujud fisiknya yang berwarna putih agak kemerah-merahan.

Kota Solo Tergolong Zona Merah Penyebaran Radikalisme dan Terorime di Indonesia

Kerbau milik Keraton Kasunanan ini bukan sembarang kerbau.

Kerbau bule tersebut bernama Kyai Slamet yang hingga kini telah memiliki beberapa keturunan.

Dalam buku Babad Solo karya Raden Mas Said, Kyai Slamet adalah hadiah dari Kyai Hasan Besari asal Tegalsari, Ponorogo untuk Raja Kasunanan, Pakubuwono II.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved