Bank Indonesia Perwakilan Solo Deteksi 1.104 Uang Palsu Beredar di Masyarakat
epala KPw BI Solo, Bandoe Widiarto menyebutkan untuk pecahan upal yang paling banyak beredar yakni Rp 100 ribu.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, hingga triwulan kedua tahun 2018, telah membukukan sebanyak 1.104 uang palsu (upal) yang beredar di masyarakat.
Kepala KPw BI Solo, Bandoe Widiarto menyebutkan untuk pecahan upal yang paling banyak beredar yakni Rp 100 ribu.
"Jumlahnya bahkan mencapai 56 persen dari keseluruhan Upal yang ditemukan hingga periode tersebut," ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/9/2018).
Sedangkan di urutan kedua yakni Rp 50 ribu dengan prosentase 38 persen dari jumlah seluruh upal.
• Peredaran Uang Palsu di Kota Solo Menurun
Dan lainnya, dengan prosentase 5 persen yakni Pecahkan Rp 20 ribu, yang ditemukan di masyarakat.
Dan sisanya adalah pecahan Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu yang jumlahnya tidak banyak.
"Memang disparitas pendapatan di masyarakat yang tinggi, membuat mereka memilih untuk jalan pintas, yakni mengedarkan uang palsu dan hal ini menjadi tantangan untuk kami," katanya.
Maka dari itu pihaknya terus melakukan upaya preventif, kepada semua kalangan masyarakat terlebih lagi kaum tunanetra.
Juga itu upaya represif juga dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan penegak hukum. (*)
